Mohon tunggu...
3A_017_Ashfa Annindya Hazrida
3A_017_Ashfa Annindya Hazrida Mohon Tunggu... Mahasiswa - POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

Kpop gengs

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Susu fermentasi Indonesia: Dadih

17 Juni 2023   18:43 Diperbarui: 17 Juni 2023   19:01 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Susu fermentasi khas Indonesia: Dadih

Selain susu fermentasi Yogurt, di Indonesia juga ada sebuah olahan fermentasi yang berasal dari Indonesia. Susu fermentasi tersebut adalah dadih, dadih merupakan susu yang difermentasikan yang berasal dari susu kerbau. Dadih sendiri merupakan olahan susu tradisional yang difermentasikan tanpa adanya tambahan mikroba khusus dalam proses pembuatan dadih. Dadih sendiri aman untuk dikonsumsi dikarenakan susu fermentasi mengandung probiotik yang baik untuk tubuh. Bakteri baik yang terkandung dalam susu fermentasi baik untuk membantu tubuh kita dalam menyerap makanan. Dadih sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai makanan sumber probiotik. Ada banyak manfaat yang didapat ketika mengkonsumsi dadih.

Manfaat mengkonsumsi susu fermentasi bagi tubuh adalah :

  • Dapat menjaga saluran pencernaan.
  • Meningkatkan sistem imunitas pada tubuh.
  • Meningkatkan jumlah bakteri bakteri baik bagi tubuh.

Dadih merupakan sebuah olahan khas yang berasal dari Sumatera Barat, Riau, dan Kabupaten Kerinci. Dadih sendiri biasanya disajikan sebagai bahan lauk, pelengkap upacara adat dan sebagai obat-obatan tradisional. Susu hasil fermentasi memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan susu segar, susu fermentasi memiliki kandungan lebih unggul karena lebih mudah diserap oleh tubuh, dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang tidak tahan terhadap Laktosa intoleran (alergi terhadap Laktosa).  Dadih sendiri memiliki tekstur yang mirip dengan Yogurt, secara bau yang mirip dengan yogurt yaitu beraroma asam, tekstur yang kental dan juga rasa yang asam yang mirip dengan yogurt dan juga warna yang berwarna putih. Dadih sendiri berasal dari susu kambing, namun juga bisa digantikan menggunakan susu Sapi atau Kambing.

Proses fermentasi mengubah laktosa dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa oleh aktivitas kultur starter sehingga akan mengurangi gangguan pencernaan ketika dikonsumsi. Proses fermentasi yang terjadi pada dadih tidak memerlukan tambahan mikroba secara sengaja, proses fermentasi pada dadih terbentuk akibat adanya aktivitas mikroba yang terjadi yang berasal dari permukaan tabung bambu dan daun pisang yang digunakan sebagai penutup serta mikroba yang terdapat dalam susu kambing. Ruas-ruas yang terdapat dalam bambu mengandung sejumlah mikroorganisme pembentuk asam laktat adalah bajteri tersebut merubah Laktosa atau karbohidrat yang terdapat dalam susu menjadi asam laktat. Bakteri yang terkandung dalam dadih adalah Lactobacillus casei yang berperan sebagai probiotik

Proses pembuatan Dadih sendiri:

  • Siapkan bambu yang segar, dan juga yang telah dibersihkan sebagai wadah proses pembuatan dadih. Dan juga daun pisang sebagai penutup.
  • Saring susu menggunakan kain yang steril, untuk menghilangkan kotoran pada susu.
  • Kemudian masukan susu kedalam bambu yang sudah dibersihkan, lalu tutup menggunakan daun pisang.
  • Kemudian simpan di suhu ruang atau kamar selama 24-48 jam
  • Dadih susu bisa dinikmati

Penggunaan daun pisang sebagai penutup mampu menambah cita rasa yang khas pada dadih. Kandungan yang dimiliki oleh dadih adalah Air 82,10%, protein 6,99%, lemak 8,08%. dadih sendiri memiliki pH 4,99 .

Manfaat yang diperoleh ketika mengkonsumsi dadih pada tubuh adalah:

  • Mampu meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mampu mencegah bakteri patogen (bakteri yang berbahaya bagi tubuh)
  • dan Mampu mencegah kanker usus

Dadih sangat baik dikonsumsi karena banyak mengandung bakteri Probiotik yang bagus untuk untuk tubuh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun