Toko kelontong atau minimarket adalah bangunan sederhana yang menjual berbagai jenis kebutuhan seharai-hari, dari kebutuhan dapur seperti gula, garam, kopi dan minyak goreng sampai kebutuhan sehari-hari seperti rokok, snack/makanan ringan, minuman ringan, dan lain sebagainya. Para pejual toko kelontong di perkiran mulai bermunculan sejak abad ke-19. Awalnya mereka berjualan sambil keliling menggunakan kelontongan, tetapi seiring berkembangnya zaman lambat laun mereka mulai menetap di suatu tempat secara permanen. Toko kelontong biasa di jumpai di tempat-tempat ramai seperti perkotaan, setasiun, terminal, bahkan ada juga yang mendirikannya di perumahan/kampung yang padat penduduk. Banyak orang belanja di toko kelontong karena barang yang tidak kalah lengkap dan berkualitas dengan supermarket, dan juga harga barang yang relative murah menjadi alasan. Jadi tidak heran jika toko kelontong berkembang pesat dari masa kemasa, terutama di bumi nusantara.
Dalam membuka usaha toko kelontong kita harus menentukan beberapa hal, seperti tempat yang strategis, menyurvei kebutuhan para konsumen agar toko tersebut menjadi laris manis, menemukan tempat kulakan atau belanja daganga yang tepat agar barang yang kita jual sesuai dengan apa yang kita harapkan, menyediakan pelayanan terbaik kepada konsumen agar toko tersebut bisa berkembang setiap harinya, dan juga kita harus mendekorasi atau mengatur tata letak barang jualan agar produsen dan konsumen sama-sama merasa nyaman.
Toko kelontong dan warung sama-sama memiliki peran ekonomi yang strategis dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Namun seiring berkembangnya zaman, maka minimarket modern mulai mengibarkan bendera peperangan dengan bermodalkan keamanan serta kenyamanan dalam berbelanja. Oleh karena itu demi mempertahankan toko yang sudah ada sejak belasan abad lalu, diperlukan langkah-langkah inovatif bagi pelaku usaha toko kelontng dan juga pengusaha warung agar tetap bertahan dan bersaing dengan pelaku usaha koporasi.
Meskipun toko tersebut memiliki bangunan fisik yang sederhana, tetapi bisa memperoleh keuntngan yang tidak kalah saing dengan toko-toko besar lainnya. Ada yang bisa memperoleh keuntungan di atas tujuh juta perbulan. Sebab toko kelontong banyak diminati oleh para konsumen karena dapat memenuhi kebutuhannya. Apalagi toko tersebut mejual kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan konsumen, tentu toko tersebut tidak akan sepi pelanggan. Banyak para wirausaha yang memulai karir bisnisnya dengan mendirikan/atau membuka toko kelontong.
Salah satunya adalah sepasang suami isteri yang sudah berusia diatas tiga puluht tahunan yang bernama ibu pardiono dan suaminya, beralamat di Desa Wukisari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Toko yang sudah berdiri sejak tahun 90-an itu dibangun dari hasil tabungannya sendiri. Sampai saat ini toko tersebut masih banyak di minati para masyarakat sekitar. Bangunan yang mempunyai luas 3x2 meter serta bertingkat adalah hasil dari jerih payah mereka berdua. Sebelum adanya toko-toko di sekitarnya, toko tersebut pernah ramai di kunjungi masyarakt sekitar karena keramahan beliau dalam berdagang memmbuat para konsumen memilih berbelanja di toko tersebut dibandingkan ke supermarket. Tetapi seiring berjalannya waktu, konsumen yang berbelanja di toko tersebut semakin menurun, yang awalnya bisa buka sampai jam 02.00 dini hari, sekarang jam 23.00 toko tersebut sudah tutup. "Alhamdulillah kami masih diberi kelancaran dalam berjualan oleh Allah SWT. Meskipun di sekitar toko kami udah berdiri toko-toko yang menyediakan berbagai jenis barang." ungkap ibu anak satu saat di wawancara pada hari selasa 05 April. Selain harga barang yang melonjak, banyaknya pesaing menjadi salah satu alasannya.
Dalam tokonya mereka menjual berbagai macam kebutuhan pokok seperti gula, rokok, bahan bakar kendaraan, serta berbagai macam makanan ringan dan juga berbagai jenis minuman ringan. Barang-barang yang mereka jualpun berkualitas untuk menjamin kepuasan pelanggannya jadi jangan heran jika banyak masyarakat sekitar yang datang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Yang namanya usaha pasti ada masa dimana kita akan jatuh sejatuh-jatuhnya, seperti masa pandemi seperti saat ini membuat para masyarakat mengeluh perihal melonjaknya harga barang yang tidak sesuai ekspektasi, banyaknya toko-toko modern dengan keamanan serta kenyamanan bintang lima menjadi salahsatu sebabnya. "untuk penghasilan kami per bulan tidak tetap, yang penting sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari itu sudah lebih dari cukup", ungkap ibu pardiono saat di wawancara pada hari selasa 05 April. Tetapi mereka tetap memfokuskan pada tingkat harga jual produk namun dapat menghasilkan untung banyak.
Faktor jarak juga mempengaruhi harga barang jualan. Mereka harus rela menempuh jarak sekitar empat kilometer untuk berbelanja barang dagangan. " Saya belanja barang dagangan tidak focus pada satu objek. Kadang saya belanja pada sales, kadanga juga turun ke pasar pakem yang menghabiskan waktu kurang lebih sepuluh menitan jika kondisi cuaca sedang bersahabat." Ucap istri dari bapak pardiono. Tetapi meski harus berjung keras hanya untuk menghasilkan beberapa lembar kertas seratus ribuan, mereka rela mengorbankan waktu santainya. hal yang menginspirasinya untuk membuka usa tersebut dikarenakan dulu di tempat tersebut belum ada toko yang dapat menyediakan bahan-bahan kebutuhan sendiri dan sulitnya menemukan lapangan pekerjaan. Sehingga mereka memilih untuk berbisnis dengan alasan mereka melihatpeluang besar untuk memulai usaha di daerahnya. Meskipun usia mereka tidak lagi muda, tetapi mereka berusaha semaksimal mungkin dalam memajukan bisnisnya, mereka tetap mempertahankan kualitas barang yang di jualnya. Mereka tetap berbisnis siang dan malam tidak kenal lelah hanya demi mencukupi kebutuhan hidupya, meskipun hambatan dan rintangan kerap mendatangi mereka tanpa rasa kasihan.