Mohon tunggu...
35 Warih wahyu
35 Warih wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya warih wahyu m s

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pelestarian Budaya Sedekah Bumi di Kabupaten Tuban yang di wariskan dari generasi ke generasi

11 Januari 2025   19:46 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:41 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dusun dolok. Desa klotok. Kec. Plumpang Kab. Tuban. (sumber : Foto pribadi)

Pelestarian Budaya Sedekah Bumi di Kabupaten Tuban yang Diwariskan Generasi ke Generasi

Tradisi Sedekah Bumi merupakan salah satu warisan budaya yang kaya dan berharga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kegiatan ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi yang melimpah serta sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Dalam artikel ini, kita akan membahas pelestarian budaya Sedekah Bumi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di berbagai desa di Kabupaten Tuban.

-Sejarah dan Makna Sedekah Bumi

Sedekah Bumi, yang juga dikenal dengan istilah Nyadran, memiliki akar sejarah yang dalam dalam masyarakat Tuban. Tradisi ini biasanya dilaksanakan setelah panen sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia hasil pertanian. Dalam pelaksanaannya, masyarakat membawa berbagai makanan tradisional dan melakukan doa bersama di tempat-tempat yang dianggap sakral, seperti pemakaman atau tempat suci lainnya.

-Pelaksanaan Tradisi di Berbagai Desa

Di Kabupaten Tuban, setiap desa memiliki cara unik dalam melaksanakan Sedekah Bumi. Misalnya:

- Desa Kumpulrejo: Masyarakat Desa Kumpulrejo menggelar acara kirab budaya dan sedekah bumi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat dan pemerintah setempat, serta dilengkapi dengan tarian tradisional dan doa bersama.

- Desa Klotok : Sedekah Bumi di Desa Klotok dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang diperoleh dari hasil pertanian dan sumber daya alam lainnya. Tradisi ini juga melambangkan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan. Dalam pelaksanaannya, masyarakat mengadakan berbagai ritual dan kegiatan yang melibatkan seluruh warga desa. Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada bulan Syawal atau Dzulqaidah, setelah panen. Masyarakat percaya bahwa dengan mengadakan Sedekah Bumi, mereka akan mendapatkan berkah dan melimpahnya hasil pertanian di tahun-tahun mendatang.

- Desa Kembangbilo: Di desa ini, Sedekah Bumi dilakukan secara bergantian di dua lokasi, yaitu sumur tua dan pemakaman umum. Masyarakat membawa jajanan pasar tradisional untuk dibagikan setelah doa bersama.

Desa Sandingrowo: Di sini, masyarakat melaksanakan prosesi ritual dengan penuh khidmat sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diterima. Kepala desa menekankan pentingnya melestarikan tradisi ini sebagai warisan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun