Mohon tunggu...
Vania Awandini
Vania Awandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membahas topik kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kinetika Reaksi: Hidrolisis Enzim Glukoamilase pada Limbah Kulit Nanas (Ananas comosus L.)

9 November 2024   11:00 Diperbarui: 9 November 2024   11:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak 

Berbagai sumber bahan baku dihasilkan dari pertanian dan perkebunan di Indonesia seperti beras, umbi-umbian, dan buah-buahan sehingga ketersediaannya sangat melimpah. Namun, ketersediaan sumber bahan baku yang melimpah tersebut menghasilkan limbah yang berlimpah pula. Seperti halnya pada limbah kulit nanas yang terbuang begitu saja dan biasanya pedagang atau petani hanya memanfaatkan daging buahnya saja. Padahal masyarakat Indonesia sering mengonsumsi gula yang bisa didapatkan dari umbi-umbian. Umbi-umbian inilah yang diolah menjadi glukosa dengan menghidrolisis selulosa dari bagian tanaman seperti kulit buah sehingga kulit nanas juga berpotensi dikonversi menjadi gula. Namun, sebelum  dikonvers imenjadi gula, perlu diketahui kinetika reaksi dari kulit nanas. Kinetika reaksi merupakan ilmu yang mempelajari mekanisme reaksi dan kecepatan (laju) terjadinya suatu reaksi kimia. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu orde reaksi, temperatur, katalis, molaritas, dan konsentrasi. Katalis yang digunakan pada penelitian ini yaitu enzim glukoamilase. Pengaruh konsentrasi enzim glukoamilase terhadap waktu maupun temperatur sangat memengaruhi terjadinya laju reaksi. Dimana, semakin lama waktu hidrolisis maka semakin tinggi pula konsentrasi enzim glukoamilase sehingga menghasilkan hidrolisis glukosa yang semakin banyak. Semakin tinggi temperature dan waktu hidrolisis maka hidrolisis akan semakin tinggi.

 

PENDAHULUAN

            Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati baik dalam pertanian maupun perkebunan. Berbagai sumber bahan baku dihasilkan dari pertanian dan perkebunan di Indonesia seperti beras, umbi-umbian, dan buah-buahan sehingga ketersediaannya sangat melimpah. Namun, ketersediaan sumber bahan baku yang melimpah tersebut menghasilkan limbah yang berlimpah pula. Seperti halnya pada limbah kulit nanas yang terbuang begitu saja dan biasanya pedagang atau petani hanya memanfaatkan daging buahnya saja. Menurut (Alfina et al., 2022), kulit nanas memiliki kandungan vitamin C, karotenoid, serat, antosianin, flavonoid, enzim bromelin, alkaloid dan steroid yang bermanfaat sebagai pereduksi bakteri, antivirus dan antioksidan. Adanya kandungan yang dimiliki oleh kulit nanas, salah satu penelitian dari (Alfina et al., 2022)memanfaatkan kulit nanas sebagai disinfektan. Selain itu, kulit nanas juga mengandung protein kasar 3,5%, serat kasar 19,69%, dan lemak kasar 3,49% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (Jepri Juliantoni et al., 2024). Berbagai kandungan pada kulit nanas dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan berbagai produk. Selain itu, salah satu produk dari hasil pertanian dan perkebunan di Indonesia yang sering di konsumsi oleh masyarakat yaitu gula. Bahan baku untuk membuat gula berasal dari pati yang berasal dari umbi-umbian. Umbi-umbian inilah yang diolah menjadi glukosa dengan menghidrolisis selulosa dari bagian tanaman seperti kulit buah sehingga kulit nanas juga berpotensi dikonversi menjadi gula (Widya Fibni Sina et al., 2020). Namun, sebelum  dikonversi menjadi gula, perlu diketahui kinetika reaksi dari kulit nanas. Kinetika reaksi merupakan ilmu yang mempelajari mekanisme reaksi dan kecepatan (laju) terjadinya suatu reaksi kimia. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu orde reaksi, temperatur, katalis, molaritas, dan konsentrasi. Katalis yang biasa digunakan pada penelitian yaitu enzim. Enzim merupakan molekul protein yang memiliki sifat fungsional yang sangat dipengaruhi oleh struktur tersier dan kuartener protein (Nulhakim et al., 2024). Enzim merupakan protein yang berasal dari sel hidup yang berfungsi untuk mengkatalis suatu reaksi kimia di dalam tubuh. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai kinetika reaksi dengan menghidrolisis enzim glukoamilase pada limbah kulit nanas.

METODE PENELITIAN

Adapun tahapan penelitian untuk menghidrolisis enzim gluko amilasi pada limbah kulit nanas yaitu :

1. Pembuatan kulit serbuk nanas 

Kulit dari buah nanas dipotong terlebih dahulu lalu dipisahkan dari daun dan kotoran dengan cara pencucian. Kulit nanas yang telah dipotong dan dicuci selanjutnya dikeringkan. Setelah kering, kulit nanas dihancurkan dengan cara di blender. Setelah itu, serbuk kulit nanas diayak menggunakan ayakan ukuran 80 mesh sampai didapat serbuk kulit nanas yang paling halus agar mudah larut dalam air.

2. Pelarutan kulit serbuk nanas 

Serbuk kulit nanas yang telah halus dilarutkan dalam akuades dengan cara serbuk kulit nanas diambil sebanyak 20 gram yang dilarutkan dengan 100 mL akuades dan diaduk selama 10 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun