Mohon tunggu...
Madin
Madin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka bubur kacang hijau, wartawan, penulis, fotografer, peminat travelling dalam rangka menyaksikan kebesaran Allah SWT, Motto : Menulis untuk berbagi. Berucap, bertindak dan berbuat sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata untuk Urusan Toilet, LDII Sama dengan Jepang

27 Februari 2014   17:46 Diperbarui: 4 April 2017   16:34 9426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet di Bandara Haneda, Tokyo, sumber : riadini.wordpress.com

Berbicara masalah toilet maka (mungkin) yang terbayang dibenak pembaca ialah kejorokan. Hal ini tak salah. Sebab di negeri kita fasilitas yang satu ini kondisinya masih jauh dari kata bersih.

Buktinya, toilet yang ada di rumah tangga masyarakat masih jauh dari persyaratan. Setali tiga uang dengan toilet yang tersebar di sekitar fasilitas publik.

Tak sedikit toilet yang ada di sekolah, kampus, kantor, rumah sakit, dan stasiun yang berbau pesing. Ditambah lagi saluran air kamar mandi yang tersumbat. Parahnya, air dari kran tak mengalir. Banyak tisu, puntung rokok, dan sampah plastik yang dibuang di dalam kloset.

Bak penampungan air juga kosong melompong. Sampah pun berserakan di atas lantai kamar mandi. Kotoran manusia mengapung di permukaan kloset. Jika anda berada di dalam kamar mandi seperti itu maka apa yang akan anda lakukan? Tak tahan rasanya. Sebenarnya ingin buang air, namun tak jadi.

Fenomena seperti ini kerap kita jumpai di rumah sakit. Bahkan ada lelucon, “masuk rumah sakit malah tambah sakit”. Salah satu penyebabnya karena toilet yang tidak higienis.

Kita sepenuhnya tak dapat menyalahkan petugas kebersihan. Namun, juga pengguna toilet itu sendiri yang tak menjaga kebersihan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Harus ada kesadaran dari semua pihak.

Sebab itu toilet yang ada di fasilitas umum harus betul-betul terjaga kebersihannya. Menjaga kebersihan toilet adalah tanggungjawab semua orang.

Toilet di Jepang

[caption id="" align="aligncenter" width="371" caption="Toilet di Bandara Haneda, Tokyo, sumber : riadini.wordpress.com"][/caption]

Banyak cerita bahwa toilet di Jepang itu super bersih. Di bandar udara misalnya, tak dijumpai sampah berserakan di dalam toilet. Fasilitas pendukung pun terbilang canggih, seperti tombol fungsional.

[caption id="" align="aligncenter" width="371" caption="Tombol fungsional yang ada di bandara, sumber : riadini.wordpress.com"]

Tombol fungsional yang ada di bandara, sumber : riadini.wordpress.com
Tombol fungsional yang ada di bandara, sumber : riadini.wordpress.com
[/caption]

Saat investor tiba di suatu negara maka ia akan melihat kondisi toilet bandaranya. Jika toilet bersih maka kepercayaan sang investor akan tumbuh.

[caption id="" align="aligncenter" width="371" caption="Pemandian umum tradisional di daerah Yudanaka, Nagano, sumber : riadini.wordpress.com"]

Pemandian umum tradisional di daerah Yudanaka, Nagano, sumber : riadini.wordpress.com
Pemandian umum tradisional di daerah Yudanaka, Nagano, sumber : riadini.wordpress.com
[/caption]

Tak hanya dibandara, di Jepang, toilet yang ada di falilitas umum lain juga tak kalah bersihnya. Bahkan, di negeri sakura itu ada komunitas yang punya hobi nyeleneh. Hobi mereka adalah membersihkan toilet umum diakhir pecan.

[caption id="" align="aligncenter" width="673" caption="Hobi membersihkan toilet warga Jepang, sumber : www.liputan6.com"][/caption]

Toilet adalah cerminan suatu negara. Jika toilet bersih maka ini menjadi gambaran bahwa penduduk wilayah tersebut juga cinta kebersihan. Toilet adalah indikator. Jika toilet saja bersih maka fasilitas yang lain lebih bersih lagi.

Toilet Warga LDII Jadi Trend Setter

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sejak dulu memperhatikan masalah kamar mandi warganya. Warga LDII diminta untuk mengikuti standar MCK yang baik. DPP LDII telah mengeluarkan aturan mengenai toilet. Ukuran pintu kamar mandi, tinggi bak penampungan air, dan tinggi lubang kloset semua ada aturannya.

[caption id="" align="aligncenter" width="323" caption="Toilet Warga LDII jadi trend setter"]

Toilet Warga LDII jadi trend setter
Toilet Warga LDII jadi trend setter
[/caption] Misalkan saja, posisi kloset harus lebih tinggi dari lantai dasar kamar mandi. Lubang kloset memiliki kedalaman 35 cm, lebar 15 cm,  dan panjang 30 cm. [caption id="" align="aligncenter" width="960" caption="Bersihnya toilet Masjid Al-Kautsar, LDII PAC Hartako"][/caption] Ukuran tersebut sengaja warga LDII terapkan agar ketika buang air, percikan dari lantai tak menyentuh badan atau pakain yang dikenakan. Warga LDII sadar bahwa percikan dari lubang kloset mengandung kotoran, najis dan sumber penyakit. Jika pakaian yang terkena najis (meski setetes) dipakai sholat maka sholat tak akan diterima oleh Allah SWT. Apalagi menurut hadis Nabi Muhammad SAW, kebanyakan siksa kubur disebakan karena meremehkan masalah kencing (najis).

Warga LDII sadar bahwa kamar mandi harus dirancang agar memudahkan penggunanya menjaga kesucian. Juga warga LDII sadar bahwa kamar mandi harus senantiasa dijaga kebersihannya.

Baru-baru ini, di Tulang Bawang, Bandar Lampung, ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Erna Hanan A. Rozak menyatakan kekaguman pada kamar mandi miliki Supri, salah seorang warga LDII. Ia mengaku akan menghimbau kepada seluruh warga Tulang Bawang untuk mencontoh kloset Supri.

Gerakan Toilet Higienis

Baru saja penulis mendengar ucapan seorang bapak.

Kemarin anak saya terlambat. Akhirnya ia membersihkan WC”.

Sebagai informasi, sang bapak memiliki anak yang sedang berkuliah di salah satu kampus kebidanan di Makassar.

Teringat pula saat saya masa duduk di bangku SD. Setiap Jumat pagi, murid-murid bergotong royong membersihkan WC. Pun saat saya masih SMP, para siswa yang datang terlambat mendapat hukuman membersihkan WC.

Bahkan, baru-baru ini diselenggarakan kegiatan yang bertajuk World Toilet Summit (konferensi toilet dunia). Perhelatan tersebut diadakan pada 2-4 Oktober 2013 yang lalu di Solo, Jawa Tengah.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Konferensi Toilet Dunia di Solo, sumber : VOA"]

Konferensi Toilet Dunia di Solo
Konferensi Toilet Dunia di Solo
[/caption]

Konferensi tersebut dihadiri oleh 200 hadirin dari 40 negara. Beberapa Negara yang hadir diantaranya : Australia, Amerika Serikat, Inggris, Indonesia, Singapura, Rusia, Malaysia, Jepang, India dan lainnya.

Apa arti semua ini? masyarakat Indonesia juga berupaya menciptakan toilet yang hegienis.

Semoga saja kegiatan membersihkan toilet bukan dipandang sebagai sesuatu yang rendah. Malah sebaliknya, membersihkan toilet adalah perbuatan mulia. Sebab sama halnya melayani orang lain.

Tolong SHARE tulisan ini agar orang lain ikut mendapat manfaatnya.

Makassar, Kamis 27 Februari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun