[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam, M.Sc (kanan) bersama Bupati Bantaeng, Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr. (kiri) dalam suatu perjamuan di Rujab Bupati Bantaeng, Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2014). Dimomen Idul Adha 1435 H tahun ini, Abdullah Syam mengajak masyarakat mengambil keteladanan Nabi Ibrahim AS. "][/caption] MAKASSAR – Pada momen Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriyah tahun ini, jumlah hewan kurban warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) se-Sulawesi Selatan mengalami peningkatan signifikan. Tahun 2014 ini, jumlah sapi yang disembelih menyentuh angka 497 ekor. Sedangkan jumlah kambing sebanyak 113 ekor. Menurut database hewan qurban yang terinput dari seluruh DPD LDII se-Sulsel, Makassar menempati urutan teratas dengan 138 ekor sapi. Pada urutan kedua, LDII Luwu mengekor dengan jumlah sapi sebanyak 122 ekor. Diposisi ketiga, LDII Gowa sebanyak 52 ekor sapi. Adapun secara nasional, jumlah hewan kurban warga LDII mencapai 20.000 ekor. Sebagai bentuk kepedulian sosial warga LDII, setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC), mengadakan pembagian paket daging kurban kepada masyarakat sekitar. Sementara itu, menjelang Idul Adha 1435 H yang jatuh Minggu (5/10/2014) yang lalu, Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam, M.Sc mengirim surat elektronik kepada pengurus LDII Sulsel. Dalam suratnya, ia mengingatkan hakikat Idul Adha yang sebenarnya. “Idul Adha ini, selalu mengingatkan kita tentang kisah perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail, dan keluarganya. Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan puteranya,” tulis guru besar IPB tersebut. Syam melanjutkan, fragmen ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail sebagai anak tercinta yang diidam-idamkannya, adalah bukti kepasrahan total kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim, tambah Syam, menjadi salah satu hamba tersukses di dunia yang mampu menaklukkan nafsu duniawi demi memenangkan kecintaannya kepada Allah Sang Maha Suci. Syam juga menyampaikan tiga hikmah Idul Adha. “Hikmah pertama, Nabi Ibrahim yang patut diteladani kesungguhan, kesabaran, dan pengorbanannya,” terangnya. Hikmah kedua, hendaknya kita sebagai orang tua, mempunyai upaya yang kuat membentuk anakyang sholih dan sholihat. Orang tua hendaknya berupaya mewujudkan pribadi anak yang agamis, yang kuat kepahaman agamanya, berakhlak mulia, serta memiliki kemandirian seperti telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Hikmah ketiga, setan terus menerus gigih mengganggu manusia agar membangkang dari ketentuan Allah SWT. Setan senantiasa terus berusaha menyeret manusia kepada kehancuran dan kegelapan. “Maka janganlah mengikuti bujuk rayu setan, karena sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata,” ajak Syam. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H