Mohon tunggu...
34 Samuel H
34 Samuel H Mohon Tunggu... Lainnya - SMA

Hobi bermain bola dan game

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persatuan Pemikiran Karya

29 Januari 2024   11:17 Diperbarui: 29 Januari 2024   11:36 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dihari itu ada banyak orang yang saling berpikir untuk menemukan sebuah karya. Ada 3 orang yang sangat dibutuhkan yaitu Nano, Rany, dan yang paling akhir adalah Paijo. Mereka bertiga adalah sahabat dari kecil yang suka bermain bersama dan menciptakan sebuah karya karya yang indah.  Kali ini mereka bertiga menyatukan idenya dan membuat sebuah karya yang indah. Dan mereka adalah teman sekolah dan satu kelas di SMA Gunaki Selatan. Dia mendapat tugas dari sekolah untuk menampilkan karya tari dan drama nya untuk menjadi salah satu pertunjukkan di acara penting. Mereka latihan di sebuah bangunan yang megah yang disebut pendopo. Di bangunan itu mereka bertiga bersama sama mengumpulkan para pemain untuk latihan bersama. Suatu waktu Paijo pun bertanya kepada Nano dan Rany bertanya tentang pengurus untuk karya ini. Paijo bertanya kepada Nano dan Rany  "oy Nano, Rany kita itu belum ada pengurus nya kan? ". Nano menjawab pertanyaan Paijo "Belum si emang kenapa? " tanya Nano kepada Paijo. Dan Paijo menjawab "gimana kalau kita bentuk pengurus agar semuanya berjalan lancar ". Nano dan Rany pun setuju dengan perkataan Paijo untuk membentuk sebuah kepengurusan agar semuanya berjalan lancar.

Selang beberapa hari mereka pun sudah latihan dengan semangat dan penuh keluh kesah akhirnya sebuah kerangka karya tari dan drama itu pun jadi. Mereka semua senang dengan pencapaian itu dan semakin tidak sabar untuk menunjukkan karya tari dan drama nya didepan banyak orang. Pada saat latihan terdapat beberapa orang yang mulai bermalas malasan untuk latihan sehingga membuat ketiga sahabat ini marah. "kalian kenapa ga mau latihan? " ujar Paijo kepada orang tersebut. Rany pun menambahi perkataan Paijo "kalau tidak mau diatur masuk kelas saja gak usah ikut latihan dan tampil hanya membuat penghambat saja". Setelah itu mereka pun ikut marah marah "kita itu capek tau ga kita butuh istirahat dulu " ujar mereka dengan suara kencang.

Setelah itu Paijo, Rany dan Nano berdebat dengan mereka disitu keadaan sangat panas hingga Paijo hampir memukul mereka. "HEH KALIAN ITU KITA AJAK BUAT MENJADI SEBUAH KESATUAN DAN MENJADI DRAMA YANG BAGUS KITA JUGA CAPEK BUKAN KALIAN AJA YANG CAPEK!!! " ujar Paijo dengan sangat marah kepada mereka. Setelah itu mereka pun semakin marah kepada Paijo, Rany dan Nano. "KALIAN GA MIKIRKAN KITA KAH? KITA ITU MANUSIA ADA CAPEKNYA ENAK KALIAN CUMA NYURUH NYURUH AJA". Setelah mereka berdebat ada 1 orang yang menegahi namanya Juki. "kalian itu ngapain kok debat debat kita itu dikumpulkan disini buat menjadi kesatuan dan menjalin rasa persatuan dan kesatuan kenapa harus berdebat" ujar Juki kepada mereka semua.

Setelah perdebatan panjang itu berhasil di dinginkan oleh Juki. Sehingga membuat perdebatan itu reda dan mereka semua saling bermaaf-maafan satu sama lain. Di hari berikutnya latihan digelar lagi dan mulai berjalan lancar seperti biasanya. Hingga hari hari berikutnya yang masih berjalan normal tanpa adanya perdebatan yang Kembali muncul.

Dikemudian hari tepatnya 3 hari setelah berjalannya latihan dengan kondisi normal perdebatan timbul Kembali. Diperdebatan itu ada yang menangis dan ada yang berkelahi hingga ada permusuhan diantar pengurus kelas dengan anggota kelas. Dan disitu banyak yang menambah suasana menjadi tambah panas. Namun suasana yang sengit ini dapat di dinginkan kembali oleh seseorang yang bernama Cito. Cito ini adalah panitia perkab atau perlengkapan yang baik hatinya dia tidak memihak kepada siapapun. Dan dia membuat sebuah musyawarah atau biasa di bilang evaluasi Bersama. Lalu Cito menjadi sebuah pempimpin dimusyawarah tersebut. Rany mengawali musyawarah dengan mencurah kan isi hatinya. Rany menangis karena tak sanggup membendung tangisnya dan air mata pun menetes. Hingga Nano sebagai teman dekatnya menenangkan Rany dan musyawarah tetap berlanjut hingga sampai Paijo. Paijo pada saat berbicara paijo menyindir 3 orang yang susah diatur beberapa hari lalu. 3 orang itu merasa tersindir dan marah kepada Paijo dan perdebatan Kembali terjadi. Paijo dan 3 orang itu berdebat cukup sengit dan Cito pun Kembali  untuk menengahi perdebatan itu musyawarah pun berakhir.

Pada saat gladi bersih semua berjalan normal dan semakin terlihatnya perkembangan di dalam kelompok drama itu. Paijo,Nano, dan Rany pun saling menyemangati para anggota lain "Hai kawan semua Semangat ya untuk besok kita harus maksimal dihari ini" ujar Paijo kepada semuanya. Pada saat tampil mereka semua sangat tegang hingga membuat mereka ada sedikit blunder di panggung. Setelah mereka tampil diadakan Kembali evaluasi dan Paijo, Rany, dan Nano ber terimakasih kepada mereka semua karena adanya perkembangan di dalam kelompoknya. Dan para panitia berterimakasih kepada Cito dan Juki yang telah menjadi penengah diantara mereka.

Dihari H mereka semua saling menyemangati satu dengan yang lainnya. Paijp,Rany,Nano bekerja sesuai dengan tugasnya  dan Cito , Juki membantu panitia utama untuk membuat lancar jalannya drama dan tari. Dan di acara itu mereka semua sangat gembira dengan hasil yang maksimal. Drama dan tari yang ditampilkan Rany,Paijo dan Nano berjalan dengan lancar. Lalu mereka semua merayakan keberhasilanya dengan bertepuk tangan dan saling berjabat tangan satu dengan yang lainnya. Semuannya sangat gembira dengan hasil latihan yang dijalani oleh mereka dan banyak sekali konflik yang ada. "Ini dia kawan semua ini yang dinamakan berbeda beda tetapi satu jua karena jika tidak ada kesatuan yang ada maka semua ini tidak akan menghasilkan hasil yang memuaskan" ujar Cito kepada mereka semua. DIakhir acara mereka berfoto dan merayakan dengan penuh gembira.

TAMAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun