[caption id="attachment_119054" align="alignleft" width="283" caption="Situs web bagi gambar ini : anjieya.blogspot.com"][/caption]
Apakah anda punya dokter pribadi ? Ada dua jawaban yg akan muncul sebagai jawaban pertanyaan ini. Pertama bagi orang berpunya dan memahami pentingnya kesehatan jawabannya Ya saya punya. Tapi kalau orang tak berpunya (miskin) jawabannya adalah boro-boro dokter pribadi, berobat ke dokter aja nggak pernah. Sebenarnya semua orang bisa punya dokter pribadi dan bisa dibawa ke mana-mana. Kok bisa ? Begini, Seperti kita ketahui apapun yg kita alami,  sakit, sembuh dari penyakit apapun, meninggal dan lain sebagainya adalah ketentuan Allah, jadi kalau kita melibatkan Allah dalam semua kegiatan dan masalah kita maka kita akan terhindar dari penyakit atau masalah. Jadi dokter pribadi seorang muslim adalah "Allah". Bagaimana melibatkan Allah agar kita terhindar dari penyakit ? Kita harus mensyukuri semua yg kita peroleh atau yg kita alami dg mengucapkan kalimat syukur "Alhamdu ......... lillah. Jadi bila ada pertanyaan Kerja dimana ? Alhamdulillah saya pensiunan, atau Alhamdulillah saya adalah seorang ibu rumah tangga, Alhamdulillah saya adalah seorang buruh angkat dsbgnya, sepanjang pekerjaan itu pekerjaan yg diridhai oleh Allah, dan jangan sekali-kali menggunakan kata "alhamdulillah" bila perkerjaan atau apa yg kita lakukan bertentangan dg ajaran Allah. Sangatlah salah bila kita menjawab kerja dimana ? Alhamdulillah saya seorang "Koruptor", Alhamdulillah saya seorang "Perampok" atau Alhamdulillah saya seorang "pelacur". Pada bagian lain kita harus menerapkan petunjuk Allah dalam Alquran, banyak petunjuk yg harus kita lakukan dalam Alquran, dibawah ini akan diberikan tiga pedoman yg bisa membantu kita agar sehat.
- Jadilah Pemaaf dan anjurkan orang untuk berbuat baik. Bila hati pernah terluka dan menimbulkan luka yg dalam, kalau kita biarkan berlarut-larut dan mengingat terus kesalahan seseorang pada kita maka akan menimbulkan gangguan secara psikologis (dendam yg tak kunjung padam) kepada diri kita. Karenanya jangan biarkan dendam tumbuh didalam hati, maafkanlah kesalahan orang kepada kita seperti firman Allah dalam surat 7 (Al A'raf) ayat199.
"Khuzil 'afwa wa'mur bil'urfi waa'ridh 'anil jahiliin". Yg artinya : Sukalah memaafkan dan anjurkan orang berbuat baik. Berpalinglah dari orang yg jahil. Walaupun Al Quran juga mengatur boleh qisas (membalas suatu perbuatan dg perbuatan yg sama) tapi yg lebih baik kalau kita suka memaafkan, lupakanlah kesalahan org lain pada kita, kemudian ajak juga orang lain untuk berbuat baik, dan jauhilah atau berpalinglah dari orang-orang yg jahil.
- Lemah lembut dan Pemaaf. Sekarang ini sering kali kita lihat di Negara tercinta ini sering terjadi tawuran antar pelajat, mahasiswa dan antar kampong, atau hujatan-hujatan kepada pihak lain dg cara-cara yg kasar, malah ada orang-orang tertentu dg berkedok agama melakukan kekerasan kepada pihak lain yg dianggap tak sesuai dengan keinginan mereka, seakan-akan semua persoalan hanya akan selesai dg kekerasan. Hal ini sangat bertentangan dg firman Allah dalam surat 3( Ali Imran) ayat 159 :
Fabimaa rahmatin minallahi lintalahum walau kuntafaththan ghalithal qalbi lanfadhdhu min haulika, Fa'fu 'anhum wastaghfirlahum wasyaawirhum filardhi, Faiza 'azmta fatawakkal 'alallah. Innalloha yuhibbulmuttaqin. Yg artinya        : Adalah karena berkat rahmat Allah, maka kau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kau kejam dan berhati kasar, tentulah mereka menjauh dari lingkunganmu. Maka ma'afkanlah mereka dan mohonkanlah ampun bagi mereka. Dan bermusyawarhlan dg mereka dalam segala urusan. Jika kau kemudian mengambil keputusan, tawakkallah kepa da Allah. Sungguh Allah mencintai orang yg tawakkal. Ayat ini juga menjelaskan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan persoalan, karena dg berlaku keras, akan menyebabkan orang yg kita perlakukan keras tersebut malah akan menjauh dari kita, jadi cara yg terbaik adalah Lemah lembut dan Pemaaf.
- Ikhlas. Sering dalam kehidupan kita sudah bekerja dengan sebaik-baiknya tapi hasil kerja kita tidak dihargai. Dalam kehidupan rumahtangga misalnya sebagai isteri telah mencoba untuk memasak dg sebaik-baiknya untuk suami dan anak-anak, tapi yg terjadi bukan terima kasih yg diterima malah kadang masakan kita dikoreksi, yg kurang garamlah, kepedasanlah dan lain sebagainya, hati siapa yg tak sakit, kuping siapa yg takkan panas mendengar cercaan terhadap hasil kerja yg telah kita lakukan dg sebaik-baiknya ? Tapi hal inilah yg dilarang dalam Islam, kita tidak boleh sakit hati, mungkin hanya sekedar kuping panas dan bekerjalah hanya karena Allah bukan karena siapa-siapa seperti firman Allah dalam surat 98 (Al Bayyinah) ayat 5
Wamaa umiruu illa liya'budullaha mukhlishina lahuddina hunafaaa a wayuqimusholata wayu'tuzzakaata wa zalika diinul qayyimah. Yg artinya : Padahal kepadanya diperintahkan hanya menyembah Allah, menjalankan agama bagiNYa semata, bersungguh-sungguh dalam anutan. Mendirikan solat dan menunaikan zakat. Itulah agama yg benar. Intinnya kita mengerjakan sesuatu karena Allah semata, jadi jangan memasak karena suami, atau dikantor bekerja karena atasan. Dengan demikian akan menghilangkan sakit hati atau kuping yg panas bila tidak dihargai karena apa yg kita lakukan bukan karena mereka tapi karena Allah semata. Kesimpulan  :
- Agar hidup selalu sehat, aman dan tenteram jadikanlah "Alhamdulillah" sebagai "Dokter Pribadi.
- Bila hati terluka dalam, agar jangan timbul dendam kesumat, "Sukalah Memaafkan".
- Bila kerja tak dihargai, agar jangan merasa tak berguna, "Ikhlas"lah dalam bekerja.
Salaam, Â Selamat Mencoba. 34rs.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H