Mohon tunggu...
Syamsurial Sad
Syamsurial Sad Mohon Tunggu... Lainnya - Dibuat dengan sebenarnya sesuai ktp

seorang pria, lahir 13/08, di Pangian-Lintau, Prop. Sumbar. Pensiunan PNS . Tinggal di Koto Baru, Kabupaten Solok, Prop. Sumbar.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Benih Lobster dan Penangkapan Menteri KKP

26 November 2020   22:14 Diperbarui: 26 November 2020   22:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca tulisan saudara Taufiq Ahmad Romdoni berjudul, (Eks-) Menteri Edhy Prabowo Itu Dinantikan Nelayan, mendengar dan melihat kondisi yg terjadi sehubungan penangkapan menteri KKP Edhy Prabowo, menurut saya permasalahan utamanya bukan pada benih lobster, ekspor, atau nelayan tetapi adalah nafsu manusia yg sulit untuk dikendalikan, mereka buat kebijakan yg seakan mendukung nelayan, hingga nelayan kecil menjadi senang karena mereka merasa terbantu, namun kebijkan yg dibuat memberi kesempatan kepada orang2 yg punya kepentingan dan mereka bermain dg kebijakan tersebut - mereka korupsi.

Ekspor atau tidak benih lobster tetap akan memunculkan permasalahan, tinggal melihat mana yg punya manfaat lebih besar dari mudharatnya.

Siapapun yang akan menjadi menterinya akan menghadapi ujian serupa untuk berbuat, seharusnya orang yang ditunjuk sebagai menteri jangan hanya pintar tapi juga harus punya kemampuan mengendalikan nafsunya untuk tidak menangguk di air keruh atau menggunajan kekuasaannya untuk menyenangkan diri atau kelompoknya.

Lalu apakah menteri atau pejabat yang lain sudah bersih ? Wallohu'alam, mungkin mereka benar-benar bersih tidak melakukan korupsi tapi bisa jadi mereks juga melakukan tapi belum ada yang tahu dan belum ada yang melaporkan.

Kita hanya bisa berdo'a semoga Alloh membukakan pintu hati dan memberi petunjuk dan bimbingan Bapak Presiden agar bisa menunjuk orang yang benar-benar mau bekerja untuk negara ini dengan ikh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun