Mohon tunggu...
Syamsurial Sad
Syamsurial Sad Mohon Tunggu... Lainnya - Dibuat dengan sebenarnya sesuai ktp

seorang pria, lahir 13/08, di Pangian-Lintau, Prop. Sumbar. Pensiunan PNS . Tinggal di Koto Baru, Kabupaten Solok, Prop. Sumbar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Datang Ya Ramadhan

16 Juli 2012   01:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:55 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, Penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan puasa membawa segala rupa keberkatan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu. (Demikianlah ucapan Nabi SAW dalam satu riwayat yg diriwayatkan Ath Thabrani) Beberapa hari lagi, tamu itu akan datang, berupa suatu bulan yg merupakan penghulu dari segala bulan, bulan yg diberkati, bulan dimana segala pintu surga dibuka, seluruh pintu neraka ditutup, segala syaitan dibelenggu, bulan yg padanya terdapat satu malam yg lebih baik dari seribu bulan. Maka sewajarnyalah malah suatu kewajiban bagi kita untuk menyambut tamu tersebut dg sebaik-baiknya. Kalau untuk kedatangan Piala Eropah, Piala Dunia, Olimpiade, atau Tour de Singkarak saja kita dibikin sibuk menyambut kedatangannya, akan sangatlah janggal bila kedatangan Ramadhan dg segala berkah dan keuntungan terhadap apa yg kita lakukan didalamnya, kita abaikan saja. Bagaimana kita menyambutnya ? 1. Persiapkan mental antara lain dg berdo’a memohon kepad-Nya agar kita diberkati pada bulan Rajab dan Sya’ban serta dipertemukannya dg bulan Ramadhan, doa yg umum dibaca adalah : “Allahuma bariklana fi Rajab wa Sya’ban wabalighna fi Ramadhan”. 2. Perkuat ilmu tentang Ramadhan. Cari dan baca-baca buku-buku yg berisi petunjuk bagaimana pelaksanaan Puasa Ramadhan yg benar dan baik, persering mendengarkan ceramah agama baik di mesjid, kantor, atau melalui media elektonik (Radio dan TV) atau bertanya dan diskusi dg ulama atau orang yg paham tata cara pelaksanaan Puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan. 3. Persiapkan fisik. Perbanyak puasa sunat di bulan Sya’ban hingga perut dan tubuh lain terbiasa dg kondisi Ramadhan. Mengapa kita perlu melakukan itu semua ? Karena Ramadhan adalah ibarat mesin cuci dalam kehidupan, setiap hari bahkan setiap saat kita bergelimang dosa, berbuat kesalahan, mengotori jiwa dan raga dg perbuatan-perbuatan yg dilarang Allah dan meninggalkan perintah-perintahNya. Pada bagian lain berpuasa akan membuat kita sehat seperti dikatakan hadis Nabi : “Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat”. Atau seperti dikatakan dalam Firman Tuhan pada akhir ayat 184 surat 2(Al Baqarah) “Dan melakukan puasa, lebih baik bagimu jika kamu tahu. Dan ini telah diakui oleh ahli kesehatan yg mengatakan Bila seorang berpuasa maka cairan otaknya akan turun untuk mengganti sel-sel tubuh yg telah mati atau sudah tua. Marhaban Ya Ramadhan. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun