Mohon tunggu...
Syamsurial Sad
Syamsurial Sad Mohon Tunggu... Lainnya - Dibuat dengan sebenarnya sesuai ktp

seorang pria, lahir 13/08, di Pangian-Lintau, Prop. Sumbar. Pensiunan PNS . Tinggal di Koto Baru, Kabupaten Solok, Prop. Sumbar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sitinjaulauik

18 Maret 2010   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:20 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi Panorama I, setelah G 30 S 2009,

Bagi orang Minang atau si Padang atau warga Sumatera Barat, kata tersebut pasti tidak asing lagi, minimal telah pernah mendengarnya.

Bila anda melakukan perjalanan darat  dari Padang, kearah Selatan menuju Solok selepas Pabrik Semen Indarung anda akan melalui jalan menanjak dan penuh kelokan walaupun keloknya tak sebanyak Kelok 44 dipinggiran Danau Maninjau atau tidak selingkaran seperti Kelok Sembilan antara Payakumbuh - Pakan baru, namun cukup membuat perut anda bergejolak, sehingga bagi anda pemabuk darat siap-siaplah dengan kantong kresek untuk menampung muntah.

Disamping belokan yang tajam, jalannya juga selalu mendaki. Namun bagi penggemar wisata View (Pemandangan alam), gejolakperut akibat belokkan ini akan terobati oleh keindahan alam disepanjang jalan dan anda bisa berhenti untuk menikmati keindahan tersebut pada dua buah panorama, yang dinamakan Panorama I dan Panorma II.

Amat disayangkan G 30 S 2009 (Gempa 30 September 2009) telah merusak alam,  untuk melalui rute ini diperlukan ke hati-hatian, karena kondisi jalan yg rusak, ditambah lagi dengan kekhawatiran bila hujan tiba, pemakai jalan akan dihantui oleh terjadinya longsor. Hingga sepanjang jalan sekarang dipenuhi papan petunjuk jalan yang melarang pengendara untuk berhenti .

Dimana dan apa itu Sitinjaulauik ?? untuk mencarinya mari kita mulai perjalanan kembali dari Kota Padang.

Dari Pusat Kota kita akan melewati sebuah tugu perjuangan rakayat Padang waktu melawan Belanda didaerah yg dinamakan Simpang Haru. Bagi anda yg mau ke Solok, di dekat sinilah ada dua buah pool AKDP (Angkutan Kota Dalam Propinsi), karena Kota Padang sekarang tidak lagi punya terminal.

Sepuluh Kilometer dari Simpang Haru kita akan sampai di kompleks Pabrik Semen tertua di Indonesia, yang hari ini 18 Maret 2010 genap berusia seratus tahun. Selamat Ulang Tahun Semen Padang.

Selepas Pabrik Semen Padang, kita akan memasuki Hutan Lindung yang dinamakan : Tahura (taman Hutan Raya) "Bung Hatta". Sebagian Bahan Baku Semen Padang berada dalam Hutan Lindung ini, hingga sekarang Semen Padang berupaya, agar Bahan Bakunya tersebut bisa dikeluarkan dari Hutan Lindung, kalau tidak, 10 - 15 tahun kedepan Pabrik semen Padang akan berhenti berproduksi karena tak punya BB ( maksudnya Bahan Baku bukan Bau Badan lho) lagi.

sebuah truck memulai perjalanannya menuju Solok, via Sitinjaulauik

Dua Kilometer dari Pabrik Semen Padang kita akan menemukan sebuah Pemandian Alam yang dinamakan " Lubuk Paraku", dengan air yang jernih dan batu-batu besar untuk bersantai. Dua atau Tiga hari  menjelang Ramadhan Lubuk ini ramai dikunjungi muda-mudi dan wisatawan lain untuk berlimau, - suatu acara ritual membersihkan diri sebelum Puasa Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun