Mohon tunggu...
33tsabitafatimaharif
33tsabitafatimaharif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tsabita Fatimah Arif, seorang mahasiswa baru jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Airlangga memiliki ketertarikan dalam mempelajari mengenai rumpun ilmu yang membahas tentang konflik-konflik yang terjadi di wilayah Uni Eropa. Dengan mempunyai kegemaran dalam membaca buku, ia ingin menyalurkan hobi tersebut dengan memulai menulis artikelnya di kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguasaan Bahasa Inggris sebagai Kunci Kesuksesan di Era Digital

6 Januari 2025   22:03 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar smartphone yang menampilan berbagai aplikasi media sosial (Sumber: pexels.com/Magnus-Muller)

Bahasa asing atau Bahasa Inggris secara umum merupakan sebuah kemampuan yang sangat diperlukan di zaman globalisasi saat ini. Masuknya arus media informasi dan globalisasi dengan adanya berbagai macam sosial media, seperti Instagram, Youtube, dan Twitter membuka makin banyak kesempatan bagi pelajar untuk mempelajari sebuah bahasa baru tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Hal tersebut juga menyebabkan persaingan karier yang semakin sempit diakibatkan oleh banyaknya cara untuk mempelajari suatu hal baru melalui aplikasi-aplikasi yang sering digunakan oleh khalayak umum. Terdapat banyak perusahaan-perusahaan dan job seekers yang lebih memprioritaskan pendaftar yang sudah memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik, karena persaingan global antar perusahaan multinasional terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Data penggunaan media sosial di Indonesia pada tahun 2024 berdasarkan databoks.katadata.co.id, bahwa terdapat 191 juta total pengguna media sosial di Indonesia, hal ini mengartikan bahwa terdapat 73,3% dari populasi Indonesia yang merupakan pengguna media sosial. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah Youtube, Instagram, dan Facebook, dengan didominasi oleh kelompok usia 18-34 tahun yang merupakan kalangan remaja dan generasi Z. Meskipun tingkat penggunaan sosial media di Indonesia termasuk sangat tinggi, fasilitas dan wadah yang diberikan oleh aplikasi-aplikasi tersebut masih seringkali digunakan sebagai sebuah hiburan saja dibandingkan memanfaatkannya. Pernyataan tersebut diperkuat dengan data dari EF English Profiency Test yang memaparkan bahwa peringkat kemampuan Bahasa Inggris masyarakat Indonesia termasuk rendah, yakni berada di peringkat ke 80 dari 116 negara.

Permasalahan ini berasal dari berbagai faktor, diantaranya adalah proses pengajaran di bangku sekolah yang kurang efektif serta ketimpangan pengajaran Bahasa Inggris di daerah-daerah yang terpencil. Diambil kutipan dari David Crystal dalam bukunya "English as a Global Language", ia menyampaikan bahwa jika ingin menguasai Bahasa Inggris dengan baik, maka harus mengembangkan 4 kemampuan utama dalam berbahasa. Yakni, membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara (Crystal 1997). Masalahnya adalah bahwa pengajaran Bahasa Inggris di bangku sekolah masih sering menggunakan metode belajar yang kuno, yaitu lebih menekankan pada pembelajaran teori, seperti grammar dibandingkan penguasaan dasar, seperti berbicara ataupun mendengarkan percakapan dalam Bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan murid-murdinya kurang fasih dalam memahami sebuah percakapan Bahasa Inggris. Melalui permasalahan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mempelajari sebuah bahasa asing tidak hanya terbatas pada penguasaan ilmunya saja (knowing the language), tetapi juga mengimplementasikannya sehingga dapat menggunakan Bahasa Inggris dengan baik dan lancar (ability to use the language), (Pranoto & Inharjanto 2020).

 Remaja Indonesia belajar berkelompok (Sumber: pexels.com/roman-odintsov)
 Remaja Indonesia belajar berkelompok (Sumber: pexels.com/roman-odintsov)

Lalu, akar permasalahan selanjutnya adalah kurang ratanya akses pendidikan Bahasa Inggris di wilayah-wilayah Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data EF English Proficiency Index, bahwa wilayah yang memiliki skor geografis yang paling tinggi adalah pulau jawa, dengan kota Surabaya sebagai peringkat pertama dan Jakarta sebagai peringkat kedua. Wilayah dengan skor kemampuan Bahasa Inggris terendah adalah Pulau Kalimantan dan Maluku. Kondisi ini disebabkan oleh terbatasnya akses transportasi di kedua pulau tersebut, yang dipengaruhi oleh topografi yang beragam. Sehingga kurang dapat memberikan fasilitas pendidikan Bahasa Inggris yang memadai bagi daerah-daerah yang tertinggal. 

Jika permasalahan penguasaan Bahasa Inggris di Indonesia tidak mulai diatasi, maka akan timbul berbagai permasalahan yang dapat membahayakan masa depan Indonesia. Contohnya adalah berkurangnya pandangan internasional terhadap Indonesia dalam panggung global yang nantinya akan mengurangi hubungan diplomasi dan kerja sama. Serta akan menjadi tolak ukur sebuah negara dalam daya saing ekonomi, karena Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa utama dalam komunikasi internasional guna merealisasikan sebuah kepentingan bisnis antarnegara.

Menurut Widha Nur Hidayah (2021) "Konsep Solusi Terhadap Problem Keterampilan (Skills) Berbahasa Inggris di Lembaga Pendidikan Indonesia", bahwa terdapat beberapa cara untuk meningkatkan ketertarikan remaja untuk mempelajari Bahasa Inggris dengan cara yang lebih bervariasi. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memperkenalkan Bahasa Inggris kepada remaja terutama Generasi Z pada pada usia yang muda, sehingga mereka dapat menjadi familiar dengan materi yang nantinya akan dipelajari. Selanjutnya, menanamkan pemahaman mengenai pentingnya penguasaan Bahasa Inggris bagi masa depan akademik individu dan juga bangsa. Langkah yang ketiga adalah harus adanya kerja sama dan kolaborasi antara murid dengan pengajar, dengan menjadikan murid sebagai pusat pembelajaran sementara pengajar sebagai mediator. Melalui pendekatan ini, siswa dapat lebih berperan aktif dalam melatih keterampilan Bahasa Inggris, bukan hanya terbatas pada pemahaman teorinya saja.

Jika masalah rendahnya angka penguasaan Bahasa Inggris di Indonesia dapat diatasi, hal tersebut tidak hanya akan memberikan manfaat yang positif bagi individu yang mempelajarinya, tetapi juga akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi kemajuan negara secara keseluruhan. Individu yang menguasai Bahasa Inggris secara fasih dapat membuka peluang yang lebih besar untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi di luar negeri. Manfaat ini dapat dirasakan oleh negara asal individu tersebut, karena pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan dan digunakan untuk mengatasi berbagai kekurangan di dalam negeri. Salah satu program yang menerapkan prinsip ini adalah program beasiswa S2 oleh pemerintah Indonesia, yakni LPDP. Beasiswa ini disertai dengan ketentuan yang mewajibkan penerimanya untuk kembali ke Indonesia dalam jangka waktu tertentu setelah menyelesaikan studi, serta memberikan kontribusi kepada negara sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan arus globalisasi, peluang ini akan sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara pribadi. Pembelajaran bahasa akan sangat efektik jika memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cara mengoptimalkan penggunaan sosial media, sehingga aplikasi seperti Youtube, Instagram, dan Tiktok yang biasanya digunakan sebagai hiburan dalam kehidupan sehari-hari, dapat berubah menjadi sarana untuk menyalurkan antusisasme dan tekad kita dalam mempelajari bahasa baru. Sekarang sudah terdapat banyak content creator di berbagai platform sosial media yang membahas dan mengupas tentang materi dasar pembelajaran bahasa bagi pemula. Menguasai Bahasa Inggris dan bahasa lain dapat memberikan manfaat yang besar bagi individu dan negara, oleh karena itu hal tersebut tidak boleh diremehkan dan wajib dikenalkan sedini mungkin, terutama kepada remaja generasi Z yang kelak akan menjadi pemimpin negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun