Di sebuah Desa, jauh dari keramaian, tinggallah sepasang kakak beradik yang cantik, keakuran mereka tidak diragukan lagi.
Namun petang hari, ketika kakak berkebun, ia menemukan kotak kecil terletak di pot tanaman. Diambilnya kotak kecil itu, dan melihat isi dari kotak itu terdapat sebuah benda pulpen yang menyala. Inilah pesan dari Ibu untuk aku dan adikku pikirnya.Â
Cepat-cepat dia membawa kotak kecil itu ke rumah. Sampailah di rumah, Kakak memberitahukan kepada Adik bahwa dia menemukan kotak kecil yang berisi pulpen menyala. Adik kaget, alangkah terkejutnya melihat pulpen itu bisa menyala tanpa menyentuhnya.
Adik tidak suka dengan kotak ajaib itu. Aku harus membuangnya, pikirnya. Dulu Ibu berpesan jika ada barang aneh apapun itu tidak boleh mengambilnya. Rupanya kakak menghiraukan pesan dari Ibu. "Dulu Kakak mengatakan iya kepada Ibu jika menemukan barang yang bukan milik kita berdua tidak boleh mengambilnya. Tetapi sekarang Kakak sudah berubah pikiran saja,"tuduhnya.
Kakak dan Adik melihat ke arah pulpen yang sedang bergerak menulis dibuku. "Ini!Lihatlah!" teriak sang Kakak sambil menunjuk pulpen itu, kemudian berkata, "Lihatlah baik-baik, ini tulisan pesan-pesan yang selama ini Ibu sampaikan kepada kita."
"Ibu?" teriak Sang Adik Sambil mendekat ke arah pulpen itu. Dia melihat tulisan itu bukanlah pesan-pesan yang selama ini disampaikan Ibu. "Bohong! Kakak berbohong ini bukan pesan-pesan yang selama ini Ibu berikan kepada kita."
Dengan sabar Kakak datang mendekat, sambil berkata,"Mari kita lihat bersama,dan kita buktikan tulisan Ibu atau bukan yang ditulis pulpen itu di dalam buku."
Namun, alangkah bertambah kagetnya mereka ketika melihat dua tulisan yang berbeda isi pesannya, pesan yang sesuai dengan kata-kata Ibu dan pesan yang tidak baik bukan kata-kata Ibu. Terkejut mereka berdua sehingga saling berebut satu sama lain, tiba-tiba pulpen itu patah di tangan Sang Adik.
"Tidak!"teriak Sang Kakak dan tidak sadarkan diri, kemudian Sang Adik membawa Kakak ke kamarnya. Setelah Kakak tersadar kemudian berkata "Buang saja pulpen itu." Sang Adik heran mendengar perkataan Kakak yang tiba-tiba berubah pikiran. "Belum ada satu jam yang lalu Kakak sangat ingin mempertahankan pulpen itu,"pikirnya.
"Ibu berpesan di bawah alam sadarku alangkah baiknya kita tidak boleh terpengaruh dan langsung mempercayai akan hal atau sesuatu apapun itu yang datang kepada kita"ucapnya sang Kakak. Sekarang tidak ada lagi pulpen itu dan mereka pun tidak bertengkar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H