Mohon tunggu...
Septiana Nur Sasmita
Septiana Nur Sasmita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Program studi kimia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Maraknya Kasus Bunuh Diri di Indonesia

20 Oktober 2023   13:02 Diperbarui: 20 Oktober 2023   13:27 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir-akhir ini, kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa kian meningkat. Peristiwa ini sangat disayangkan karena menimpa generasi muda yang tengah mengejar pendidikan mereka. Setiap orang memiliki berbagai masalah yang harus diselesaikan, tetapi banyak orang justru menghindari masalah. mereka memilih mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya sendiri. Apa alasan yang membuat mereka memilih mengakhiri hidupnya? Hal tersebut masih menjadi pertanyaan hingga saat ini.

Depresi dan gangguan mental merupakan penyebab dominan yang menyebabkan orang bunuh diri. Bunuh diri adalah tindakan mengakhiri hidupnya sendiri dengan sengaja. Bunuh diri sering dilakukan seseorang ketika merasa putus asa, sehingga dia merasa semua masalah dapat diselesikan dengan bunuh diri. Banyak faktor yang dapat memicu mahasiswa mengalami depresi dan gangguan mental. Mahasiswa berada dalam masa-masa transisi remaja ke dewasa yang pastinya membuat mahasiswa merasa kesulitan. Mahasiswa harus beradaptasi dengan kebebasan baru yang mereka alami selama kuliah. UKT yang terlalu tinggi, beban akademik yang terlalu berat dan faktor sosial  yang tidak sedikit menyebabkan timbulnya kesenjangan sosial di perkuliahan. masalah ekonomi, tekanan dari keluarga, trauma, dan lingkungan pertemanan yang tidak mendukung juga dapat menjadi faktor pemicu.

Bagi mahasiswa semester akhir, fase mengerjakan skripsi memunculkan rasa takut dalam proses pengerjaan dan pembimbingan skripsi. Sering kali mahasiswa semester akhir  mengalami stres dalam menyelesaikan skripsi. Selain itu, harapan keluarga, tekanan untuk mencapai kesuksesan, dan ketidakpastian tentang masa depan pascakelulusan pastinya kerap menimbulkan kecemasan berlebih (Overthinking). Semua ini menciptakan meningkatkan risiko depresi dan gangguan mental, sehingga penting bagi kita untuk mengatasi masalah ini dengan serius.

Di era sekarang, banyak kita dengar kasus mahasiswa bunuh diri yang terus bertambah di berita. Jika kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah gangguan mental dalam skala besar yang berujung pada tindakan bunuh diri. Sayangnya, kesadaran tersebut masih perlu didorong untuk memberikan pemahaman terkait langkah-langkah untuk mengatasi tingginya tingkat bunuh diri di kalangan mahasiswa. Berikut tindakan yang dapat mahasiswa lakukan:

  • Meningkatkan rasa bersyukur karena telah diberi kesempatan menempuh pendidikan di bangku perkuliahan
  • Mencintai diri sendiri
  • Melakukan penanganan psikologis ketika mengalami depresi dan gangguan mental
  • Mengikuti sosialisasi kesehatan mental
  • Memotivasi diri untuk bertahan demi cita-cita
  • Lebih memperhatikan sekitar kira-kira siapa yang memerlukan bantuan

Banyaknya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa disebabkan oleh banyak faktor pemicu. Depresi dan gangguan mental menjadi penyebab orang melakukan bunuh diri. Oleh karena itu, kesehatan mental perlu mendapat perhatian khusus dari kita semua. Mari kita tanamkan pentingnya mengantisipasi terjadinya depresi dan gangguan mental dalam menghadapi masalah. Kita semua harus bekerja sama untuk mencegah kehilangan mahasiswa generasi penerus bangsa akibat bunuh diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun