Mohon tunggu...
32_syfa Rachma
32_syfa Rachma Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya merupakan mahasiswa aktif di poltekkes kemenkes jogjakarta, hobin saya memasak,badminton dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anies Ingin Bentuk Partai Politik Usai Gagal Maju Pilkada 2024

9 September 2024   11:16 Diperbarui: 9 September 2024   12:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,bertekad ingin mendirikan parpol  apa saja modal yang dibutuhkan?menurut Anies modal yang dibutuhkan tidak hanya dapat mengandalkan modal sosial seperti popularitas dan dukungan masyarakat untuk mendirikan partai politik (parpol) yang dapat eksis dan berpengaruh di politik Indonesia.

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisah Putri Budiarti, mengatakan Anies harus memiliki dukungan keuangan ataupun anggaran yang berlimpah agar partainya dapat berkembang dan dapat mengambil peran dalam praktik politik Indonesia yang 'mahal'.


Modal sosial itu sangat penting untuk menarik perhatian publik, namun modal finansial juga sangat penting untuk menggerakkan partai karena praktik politik di Indonesia itu terbukti mahal," kata Aisah kepada BBC News Indonesia.


Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan berencana untuk mendirikan parpol usai gagal mengikuti kontestasi Pilkada 2024. Salah satu alasannya adalah rasa kekecewaan Anies dengan kondisi parpol yang dia sebut "tersandera oleh kekuasaan".

Rasa kekecewaan yang kemudian berujung pada keinginan untuk membentuk partai politik, seperti yang diwacanakan Anies, bukan kali pertama terjadi.Sebelumnya, Surya Paloh mengaku kecewa dengan Golkar dan kemudian mendirikan Partai Nasdem. Begitu juga dengan Prabowo Subianto yang keluar dari Partai Golkar dan mendirikan partai Gerindra, Pola ini menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, membentuk situasi yang akhirnya membuat partai yang didirikan oleh politisi itu cenderung dimiliki atau dikuasai oleh orang atau kelompok tertentu. Pernyataan Anies ini mendapat beragam respons dari partai politik.

Waketum Golkar, Ace Hasan Syadzily, mendukung upaya Anies tersebut. Namun dia menekankan, "jangan hanya mau mendapatkan kekuasaannya, tetapi mengelola partainya tidak mau". Angga Putra Fidrian selaku juru bicara Anies masih belum memberi tanggapan terkait tentang rencana tersebut.


Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengusulkan agar Anies Baswedan bergabung dengan partai politik (parpol) yang telah ada ketimbang membuat partai.  Hal itu disampaikan Imin merespons wacana Anies membangun partai politik sendiri usai gagal mencalonkan diri pada Pilkada 2024. "Sampai hari ini saya belum pernah mendengar langsung dari Mas Anies ya mau bikin partai atau tidak. Saya juga belum pernah tanya dan Anies belum pernah cerita. Tapi, saya ingin ingetin saja, bikin partai itu enggak mudah, berat," ujar Imin di Gedung DPR RI.

Cak Imin juga mengingatkan kepada Anies Baswedan bahwa bikin partai itu tidak mudah, ikut yang ada saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun