Seni tenun tradisional masih dilestarikan oleh para pengrajin lokal. Kain tenun ini bukan hanya sekadar barang, tetapi merupakan warisan budaya yang mencerminkan identitas masyarakat setempat.
Salah satu pengrajin, Ibu Sari, telah menghabiskan lebih dari 20 tahun hidupnya untuk menjaga tradisi ini. Setiap helai kain yang dihasilkan menggambarkan kisah dan makna mendalam, seperti simbol kesuburan dan harapan.
“Kain tenun ini juga menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga di desa kami. Dengan meningkatnya minat terhadap produk lokal, kami mulai menjual kain secara online, menjangkau pasar yang lebih luas,” kata seorang pengerajin lokal.
Meski menghadapi tantangan modernisasi, semangat untuk mempertahankan tradisi tetap kuat. Generasi muda diajarkan untuk menghargai dan melanjutkan warisan yang berharga ini.
Dengan setiap tenunan, mereka tidak hanya menghasilkan karya seni, tetapi juga menjaga jejak sejarah yang terjalin dalam setiap serat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H