Mohon tunggu...
32 veronika nirmala
32 veronika nirmala Mohon Tunggu... Apoteker - Pelajar

hebat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ujian Matematika

18 November 2024   21:11 Diperbarui: 18 November 2024   21:16 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   Pagi hari ini cuaca mendung, seakan tau suasana hatiku yang sedang tidak tenang. Ujian akhir semester sudah didepan mata, tetapi rasanya aku sudah kehabisan energi. Seperti kebanyakan siswa lainnya, aku merasa cemas dengan ujian hari ini. Ditambah lagi persiapanku yang kurang di pelajaran yang menurtku sulit. 

   Saat masuk ke ruang kelas, aku melihat teman-teman sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Wajah mereka tampak serius, ada beberapa yang mengulang pembelajaran terakhis, ada juga yang memilih diam seperti aku. Tak lama, ujian pun dimulai. Aku menatap lembar soal ujian yang sudah dibagikan dengan hati gelisah.

"Semangat, Rara! kamu pasti bisa!" bisik Liam teman sekelas yang selalu memberi semangat dari meja sebelah. Aku tersenyum kecil, meski rasa cemasku tidak mereda. Liam selalu tau cara memberi semangat pada temannya, meski dirinya sendiri juga merasa khawatir. Lembar ujian matematika aku buka. Baru melihat angka-angka itu membuat perutku mual. Aku teringat bagaimana seminggu yang lalu aku hampir putus asa memahami soal soal ini. Namun dengan hal itu aku menjadi sadar bahwa aku sudah belajar dan berusaha. Walau mungkin hasilnya tidak sempurna, tetapi aku tidak menyerah begitu saja.

   Aku memahami kembali soal-soal tersebut, dan mencoba mengingat semua yang sudah aku pelajari sebelumnya. Setelah beberapa menit akhirnya aku berhasil menjawab. Soal demi soal aku kerjakan dengan penuh usaha dan percaya diri. Sekita 2 jam berlalu, ujian pun selesai. Walau belum semua soal berhasil aku jawab dengan sempurna, aku merasa lega. Aku tahu bahwa aku sudah mengusahakan yang terbaik. Dan itu yang paling penting.

   Setelah ujian, didepan kelas Liam menghampiriku dengan senyum lebar. "Gimana tadi ujiannya? Aku menjawab. " Yaa walaupun aku nggak tahu jawabannya bener apa nggak, aku ngerasa udah berusaha dan udah lega. "Iya, yang penting kamu ngga menyerah Rara." Kata Liam. Setelah itu aku menyadari bahwa ujian bukan sekedar tentang nilai tetapi juga seberapa jauh kita mau berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun