Selain itu, Kampung Damai di Maluku adalah contoh lain di mana masyarakat yang sebelumnya terlibat dalam konflik berhasil membangun kembali komunitas mereka melalui program perdamaian dan toleransi. Kampung ini kini menjadi pusat ekonomi kreatif dan pariwisata yang berkembang pesat. Masyarakat secara aktif terlibat dalam kegiatan ekonomi, seperti kerajinan tangan, kuliner, dan seni budaya, yang menarik minat wisatawan domestik dan internasional.
Meskipun banyak kemajuan dalam membangun toleransi, tantangan masih tetap ada. Intoleransi dan diskriminasi di beberapa daerah menunjukkan bahwa upaya membangun kerukunan harus terus dilakukan. Pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya toleransi harus dimulai sejak dini di sekolah dan lingkungan keluarga.
Selain itu, pemerintah, tokoh masyarakat, dan pemimpin agama perlu berkolaborasi dalam menciptakan program-program yang memperkuat kerukunan. Media juga memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan toleransi kepada masyarakat luas. Dengan kerja sama semua pihak, Indonesia dapat terus menjaga stabilitas sosial dan meningkatkan ketahanan ekonominya.
Toleransi dan kerukunan adalah kunci utama dalam membangun ketahanan ekonomi Indonesia. Dengan menciptakan masyarakat yang harmonis, Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan global dan meraih kemajuan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, menjaga toleransi dan kerukunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H