Mohon tunggu...
Viona Putri Ariyani
Viona Putri Ariyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa fakultas ilmu budaya

saya merupakan mahasiswa ilmu budaya prodi ilmu sejarah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Inovasi Umkm Kreatif di Era yang Kompetitif

8 Januari 2025   07:40 Diperbarui: 8 Januari 2025   07:40 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Anda suka kuliner? Suka jajan? Tetapi bosan dengan adanya umkm yang memiliki produk yang sama? Mencari yang unik? Hal ini pasti sering dirasakan oleh Masyarakat pecinta kuliner akan sedih bila tidak ada makanan yang menarik di mata mereka.

Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, pembangunan nasional bertujuan untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara berkelanjutan. Pembangunan nasional mencakup berbagai aspek kehidupan yang diawasi oleh masyarakat dan pemerintah. Salah satu faktor kunci dalam perputaran ekonomi negara adalah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). UMKM berperan penting dalam pembangunan nasional karena memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Sektor ekonomi yang mengutamakan pemikiran kreatif, proses produksi, dan distribusi barang atau jasa dengan nilai tambah berupa estetika atau keunikan memiliki peran penting. Kreativitas tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendorong inklusi sosial dan memberikan ruang bagi individu untuk menyalurkan ide-ide inovatif mereka. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang kontribusi kreativitas dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan menjadi hal yang krusial dan inklusif. (Bakrie suri, 2024)

Namun, banyak UMKM menghadapi tantangan dalam hal inovasi produk. Kesamaan menu dan produk yang dijual, seperti makanan instan atau minuman kemasan, seringkali menurunkan minat konsumen. Kota Surabaya, yang dikenal memiliki nilai sejarah tinggi, dapat menjadi peluang untuk menciptakan inovasi melalui program Kuliner Khas Legenda (KKL). Program ini diharapkan dapat membantu UMKM mengembangkan produk kuliner yang menyesuaikan dengan ciri khas sejarah lokal, sehingga meningkatkan daya saing dan mendukung perputaran ekonomi daerah.

Sebagai kota dengan sejarah yang kaya, Surabaya memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata. Berbagai destinasi bersejarah menawarkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tugu Pahlawan, misalnya, menjadi simbol perjuangan rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan. Kota Lama dan House of Sampoerna juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Surabaya sebagai kota perdagangan dan budaya.

KKL (Kuliner Khas Legenda) dapat menjadi Solusi untuk memajukan UMKM melalui inovasi kuliner yang disesuaikan dengan latar belakang sejarah lokal. KKL (Kuliner Khas Legenda) merupakan suatu tempat umkm terdidik untuk menciptakan inovasi kuliner masa lampau dan disesuaikan dengan keadaan Sejarah yang ada. Misalnya, di Malang terdapat minuman khas bernama susu fosco yang berasal dari zaman Belanda, dan ayam kodok yang merupakan hidangan tradisional Belanda. Produk-produk ini dapat diadopsi dan dikembangkan sebagai inovasi kuliner di Surabaya.Melalui program KKL, UMKM dapat memanfaatkan resep-resep tradisional dari buku masak sejarah, seperti Indische Kookboek, untuk menciptakan produk kuliner baru. Pelatihan dan pendampingan bagi UMKM sangat diperlukan agar mereka mampu mengimplementasikan inovasi ini secara efektif.

            Dari Inovasi tersebut mengapa tidak kita manfaatkan di daerah Surabaya,daerah kita sendiri? Sebenarnya ada banyak keuntungan bagi Masyarakat,pedagang umkm  dan juga pemerintah dapat mengatur dan mengelola perputaran ekonomi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun