Mohon tunggu...
Sarah Putri Indrayati
Sarah Putri Indrayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hi! I'm Sarah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang "Masa muda adalah waktunya explore banyak hal karena kesuksesan tidak tiba-tiba datang tanpa adanya usaha dan kerja keras!"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Terbaik Asistensi Mengajar Melalui Snakes and Ladders Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Pendidikan Pancasila di SMKN 2 Malang

28 November 2024   21:26 Diperbarui: 28 November 2024   22:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asistensi Mengajar merupakan sebuah program yang terdapat di Universitas Negeri Malang untuk mahasiswa yang menempuh program studi pendidikan. Program Asistensi Mengajar nantinya akan terjun langsung ke sekolah-sekolah yang telah melakukan kerja sama dengan pihak kampus di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Dan guru pamong. Dalam program ini, mahasiswa akan melaksanakan kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan akademik yang dilaksanakan, yaitu mengajar di kelas-kelas yang sudah ditentukan oleh guru pamong. Sedangkan, kegiatan non akademik meliputi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah dengan adanya keterlibatan mahasiswa Asistensi Mengajar (AM).

Satu semester bukanlah waktu yang singkat bagi mahasiswa untuk melaksanakan program magang mengajar. Lingkungan baru dan orang-orang baru yang ditemui menjadi Salah satu tantangan mahasiswa Asistensi Mengajar adalah pengondisian peserta didik ketika pembelajaran berlangsung. Namun, penulis tidak mempermasalahkan tantangan tersebut yang di mana hal itu wajar terjadi.

PENGALAMAN TERBAIK SELAMA ASISTENSI MENGAJAR?

Pengalaman terbaiknya adalah menjadi guru dan bertemu dengan berbagai macam murid yang sangat menghargai kehadiran mahasiswa yang sedang melakukan magang. Bahkan apabila sedang melewati kelas yang penulis ajar, mereka langsung menyapa dengan suara yang manis dan menghampiri untuk mengajak berbincang-bincang. Hal ini menjadi salah satu alasan semangat penulis untuk ingin selalu mengajar dan bertemu dengan murid-muridnya karena ketika suasana hati kurang baik, yang terjadi adalah suasana kelas atau kondisi kelas akan ikut tidak baik pula. Namun, energi positif yang sangat kuat dari peserta didik membuat penulis suasana hatinya langsung berubah secara instan dan berusaha untuk tetap mengajar dengan baik dan sesuai rencana, serta target yang ingin dicapai pada hari tersebut.

Foto X KL 4 melalui penerapan media pembelajaran Snakes and Ladders secara digital
Foto X KL 4 melalui penerapan media pembelajaran Snakes and Ladders secara digital

Dalam melakukan permainan snakes and ladders sebagai media pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila, merupakan ide yang secara tiba-tiba muncul dalam otak penulis. Sebelumnya, penulis ingin membagikan sedikit informasi bahwa Media pembelajaran merupakan suatu alat perada mengajar yang digunakan oleh guru ketika mengajar di kelas. Media yang disediakan ditinjau menjadi pelengkap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar supaya peserta didik tidak merasa bosan terhadap pembelajaran yang dinilai tidak ada pembeda di setiap minggunya. Ketika seorang guru telah mempersiapkan sebuah media pembelajaran yang akan digunakan, maka terdapat target yang akan dicapai. Perlunya merancang atau menyusun proses pembelajaran yang baik dan uji coba media pembelajaran terlebih dahulu supaya nantinya ketika dipraktikkan dapat berjalan dengan lancar. Terlalu banyak list berbagai macam media pembelajaran, penulis memutuskan untuk memakai media snakes and ladders dengan mempertimbangkan banyak hal. Pertimbangan tersebut antara lain, seperti kondisi kelas yang kurang hidup, sifat dan karakter peserta didik yang cenderung mudah bosan, perbedaan cara belajar yang sudah sangat berbeda dengan zaman penulis sekolah, dan tingkat kefokusan yang rendah dari peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Tetapi, bagaimana perasaan peserta didik ketika pembelajaran saat itu menggunakan media pembelajaran snakes and ladders? Tentu exited sekali!!

Media pembelajaran snakes and ladders yang diterapkan membuat peserta didik lupa bahwa mereka sedang menjawab pertanyaan sesuai materi yang telah dipelajari pada hari itu. Raut bahagia yang terukir pada setiap wajah peserta didik kelas X yang sedang menerapkan media pembelajaran ini membuat guru turut merasa bahagia karena perjuangan dalam mempersiapkan dan membuat media pembelajaran tersebut tidak gampang. Fungsi utama dari adanya media pembelajaran adalah untuk menciptakan kondisi kelas yang peserta didiknya interaktif dan dapat menangkap materi secara mendalam dan akurat. Pemahaman peserta didik yang bertambah dapat membentuk pola pemikiran yang bagus. Sebagai contoh, peserta didik akan lebih termotivasi dan minat belajarnya akan tinggi untuk menantikan media apalagi yang akan ada pada pertemuan-pertemuan berikutnya

Hasil belajar peserta didik dengan menerapkan media pembelajaran snakes and ladders sangat jauh dibandingkan dengan tidak memakai media pembelajaran. Faktor tersebut dapat didukung karena tantangan-tantangan yang dihadapi penulis dalam proses belajar mengajar pada setiap kelasnya. Tingkat kebosanan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sangat memengaruhi hasil belajarnya. Setiap pembelajaran berlangsung perlu adanya perbedaan untuk menanamkan mindset kepada peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya pasti akan ada model dan metode baru lagi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila, sehingga peserta didik akan sangat menanti-nantikan pembelajaran Pendidikan Pancasila di setiap minggunya.

MENGAPA MENJADI PENGALAMAN TERBAIK?

Penerapan media pembelajaran snakes and ladders secara langsung di lapangan indoor sekolah
Penerapan media pembelajaran snakes and ladders secara langsung di lapangan indoor sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun