[caption id="" align="alignnone" width="594" caption="Pacman Seharusnya yang memenangi pertandingan vs Mayweather"][/caption] Sebetulnya berbicara tinju.. itu saja sudah tidak benar (karena pasti ada permainan mafia), orang protes hanya sekedar meluapkan emosi saja. Ya ini tentang Pacman Vs M* Weather. Namun dibalik sandiwara itu ada pelajaran hidup yang bisa kita ambil. Terkadang ketika kita menampilkan all out dan tetap berusaha yang terbaik, belum tentu akan menjadi pemenang walaupun secara penilaian orang banyak anda layak menjadi pemenang dan anda seharusnya menjadi pemenang. Layaknya Pacman ketika melawan M* Weather. Mungkin sejenak, kita mengingat pertandingan Barcelona vs Chelsea atau Barcelona vs Intermilan, diajang liga champion beberapa tahun yang lalu *. Secara permainan, paling menghibur itu barcelona. Para penonton seluruh dunia, sepakat waktu itu yang layak menang adalah Barcelona. Namun dengan Strategi parkir bus ala inter dan Chelsea.. (terserah orang mau bilang permainan intah atau parkir bus, yang penting menang sudah cukup). Dari dua pertandingan olahraga yang berbeda tersebut, terdapat pelajaran hidup yang sama. Bahwa ketika anda memberi yang terbaik dan mengerah kemampuan all out, belum tentu anda akan dianggap baik oleh orang yang tidak menginginkan anda menjadi 'pemenang'. walaupun secara publik menilai anda layak menjadi terbaik. Namun demikian, juara sejati tetap akan menjadi walaupun tanpa mahkota. Walaupun secara gelar Pacman tidak mendapatkan gelar juara, namun publik dunia dapat menyaksikan bahwa Pacman adalah yang terbaik pada pertandingan kemarin walaupun Myweather yang mendapat gelar juara. dan ini , sekelas Tyson pun mengakuinya. Satu lagi.. Pacman saja yang sudah berlatih sekian lama dan telah mengerahkan yang terbaik masih kalah, bagaimana jika tidak berlatih dan bermain asal-asalan? sudah pasti kalah dan tidak mendapat simpati publik. So.. intinya adalah walau bagaimanapun kondisi tetaplah beri yang terbaik! Salam Terbaik! Aiyub. Photo: http://hungrygeeks.ph.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H