[caption id="attachment_216313" align="aligncenter" width="400" caption="bu Ainun dan Pak Habibie (source: okezone.com)"][/caption] Kisah nyata cinta Ainun dan Habibie menjadi sebuah topik yang (kembali) hangat dibincangkan dalam beberapa hari terakhir. Iya, Apalagi kalau Bukan karena film Ainun-Habibie yang lunching pada 20.12.2012. Iya, sebuah momentum yang tepat diangka yang unik. Film yang diangkat dri Novel kisah nyata seorang pria sejati, seorng pria cerdas yang penuh inspirasi. Akan memukau siapa saja yang mebaca bukunya apalagi jika menonton filmnya. Memang hal itu adalah manusiawi, dan wajar jika ada yang mengatakan, uh.. andai saja guwe punya pendamping hidup seperti buk Ainun, atau bagi yang cewek andai saja guwe memiliki jodoh kayak Pak Habibie, sudah cerdas setia lagi. hmm.. memang ketika kita melihat sebuah tontonan atau mendengar sesuatu yang mengsyikkan, seolah-olah kitalah itu. :). Memang tidak ada yang salah hany sekedar sebuah hayalan karena itu hak setiap individu msing2, toh ga dipungut biaya :D. Syukur, yang dihayalkan itu bukan seperti kayak dalam sinetron sinetron itu, udah lebay yang diceritakan selalu bersift materilistis dan anak manja. Baiklah, kita lanjut ke kisah Ainun dan Habibie, memang selain seorang engineer dan juga seorang presiden RI (yang ke 3). Habibie memang layak menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Jadi ketika orang membaca buku atau menonton film kisah ainun-habibie wajar semua ingin seperti Ainun dn Habibie. Tapi sayang sekali, kita hanya mau yang enak enak saja, anda (bagi yang cewek) mengharapkan mempunyai suami seromntis Pak Habibie. Tapi apakah anda sudah berlaku setabah dan kesetiaannya seperti Bu Ainun? Begitu juga dengan seorang laki-laki yang mendambakan seorang istri seperti bu Ainun, apakah kita sudah bersikap seperti pak Habibie? Pasangan hidup kita dinamakan 'pendamping' bukan 'pembelakang' atau 'pendepan', itu artinya sebagai penyeimbang dalam menjalani hidup dan kehipuan. [caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Cinta Pak Habibie kepada bu Ainun"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H