Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kapasitas JK Capres, Bukan Cawapresnya Jokowi!

20 April 2014   22:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:26 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jusuf Kalla, Sosok Ideal Presiden Indonesia 2014-2019(beningpost.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Jusuf Kalla, Sosok Ideal Presiden Indonesia 2014-2019(beningpost.com)"][/caption] Kompas.com kembali menjadikan Headline JK cawapres yang komplit untuk mendampingi jokowi. Setelah beberapa hari yang lalu, koran Kontan, salah satu bagian dari kompas group juga menjadikan Jusuf Kalla Sebagai cawapresnya jokowi. Saya kutip dari kompas.com. "JK ini sosok yang sangat lengkap. Dia punya jam terbang yang tinggi dalam pemerintahan. Itu melengkapi Jokowi yang juga sudah beberapa tahun jadi kepala daerah," ujar aktivis Relawan Jokojek dari Angkatan Muda Muhammadiyah Hery Sucipto usai deklarasi Jokojek "Rapopo Raiso Opopo, Lebih Cepat lebih Hebat" di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2014). Dia mengatakan, di pemerintahan, JK pernah menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator Perekonomian dan terakhir menjadi Wakil Presiden. Selain itu, kata dia, JK juga mewakili rakyat dari wilayah timur Indonesia. Menurutnya, hal itu sangat tepat bagi Jokowi yang dianggap hanya mewakili Pulau Jawa dan wilayah Barat Indonesia. Lebih lanjut dia mengatakan, JK merupakan tokoh Islam. Hery menuturkan, sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, JK dapat berkolaborasi dengan tokoh-tokoh Islam dari berbagai latar belakang organisasi. Bukan hanya dengan umat Islam, ia menilai, JK juga memiliki jaringan yang kuat dengan kalangan non-Muslim. Dari sejak pileg sampai hari ini saya memperhatikan bahwa Kompas group adalah pendukung Jokowi sebagai capres. Walaupun berbicara dunia jurnalistik adalah berbicara independen,netral dan tidak memihak kepada suatu kelompok. sepertinya tidak berlaku jika itu ada kepentingan tertentu. termasuk kompasiana, sebagai Citizen Jurnalisme yang diharapkan lebih netral. Namun dalam pemeberitaanna. Kompasiana lebih memilih topik-topik yang pro PDIP dan Jokowi sebagai Capres menjadi headline topik atau trending topik. Mungkin ini adalah hal yang lumrah bagi media? dimana kenetralan hanyalah teori semata yang hanya diajarkan pada jurnalis2 pemula? Entahlah, saya cenderung melihat kompas group walaupun tidak memiliki calon langsung sebagai mana Viva Group (TV One cs) serta Media Group (Metro TV) tapi kompas Group memang punya juga calon sendiri. Kompas group kian gencar memberitakan JK sebagai calon yang komplit untuk mendampingi Jokowi, supaya mempengaruhi megawati dan PDIP untuk tidak memilih calon lain pendamping Jokowi. Karena saya melihat ada pihak-pihak tertentu, yang saat ini dirasa cemas dan was-was dengan isu  koalisi Poros tengah. Dan Yang lebih was-was lagi adalah jika JK dijadikan Capresnya Poros tengah. Lihat Artikel saya sebelumnya (..JK siap jadi Capres!) [caption id="" align="alignnone" width="442" caption="Berbanding Jokowi, JK memiliki kemampuan yang lebih (pinterest.com/jusufkalla)"]

Berbanding Jokowi, JK memiliki kemampuan yang lebih (pinterest.com/jusufkalla)
Berbanding Jokowi, JK memiliki kemampuan yang lebih (pinterest.com/jusufkalla)
[/caption] Mengingat, banyak partai poros tengah pernah mencalonkan JK sebagai Capres, bahkan PKS sendiri yang tidak mengatakan JK sebagai Capresnya waktu kampanye Pileg, beradasarkan wawancara Hidayat Nur Wahid ,salah satu elit PKS, mengatakan JK adalah salah satu nama yang dirasa sangat cocok menjadi capresnya partai koalisi Poros tengah. Nah, disinilah yang menjadi was-was can cemas yang amat sangat jika nanti Jokowi akan bersaing dengan JK. makanya diupayakan segala cara,terutama melalui Media. Pihak pendukung Jokowi memaksa supaya JK akan menjadi Cawapresnya Jokowi supaya memuluskan langkah jokowi menjadi capres. Sedikit Uraian Melalui tulisan ini, saya ingin sedikit menguraikan kepada pembaca semua dan juga kompas group yang selama ini begitu gencar mendukung PDIP dan pencapresan Jokowi. Saya berharap untuk tidak perlu terlalu cemas dan was-was jika koalisi poros tengah terbentuk apalagi jika yang dijadikan capresnya adalah JK. Berbanding Jokowi, JK Jauh lebih berpengalaman dan diterima oleh berbagai golongan dari pengusaha dan pekerja, dari elit hingga rakyat jelata. selain itu juga sosok yang sudah dikenal didunia internasional, seorang negosiator ulung, pengusaha yang sukses dan aktivis kemanusiaan. Jadi, jika media terlalu membesar-besarkan JK adalah sosok yang layak jadi cawapres, saya pikir itu pikiran dan pemberitaan sarat kepentingan politis dan emosional. Mungkin mereka takut jika jokowi kalah jika harus bersaing dengan JK. Mengingat selama ini sosok yang paling kuat dimata media adalah Jokowi vs Prabowo,, sedangkan yang lain hanyalah hanya pelengkap. Jika kompas group menginginkan Indonesia lebih maju sebagaimana harapan Rakyat indonesia, mari kita berpikir menggunakan logika, jangan karena emosionil kita paksakan kepentingan untuk golongan atau kepentingan bisnis semata. Dan tak perlu takut berlebihan jika koalisi partai islam terjadi, toh selama ini partai-partai islam di Indonesia aman damai. apaalagi partai islam itu juga berasaskan pancasila.Jadi harapan saya, sebagai media yang berfungsi menyampaikan informasi dan mencerdaskan bangsa, untuk menyampaikan berita yang berimbang sebagaimana amanah UU pers dan kode Etik Jurnalistik. [caption id="" align="aligncenter" width="442" caption="Kutipan JK di pinterest.com"]
Kutipan JK di pinterest.com
Kutipan JK di pinterest.com
[/caption] Memang pemberitaan selama ini termasuk dikompasiana tidak ada yang komplain, tapi kurang 'pencerdasan' dalam pemberitaan politik. Hanya cenderung menonjolkan dan memihak kepada pihak dan golongan tertentu. Terima Kasih. Artikel sebelumnya: KoalisiPoros Tengah, JK Siap Jadi Capres Jokowi, Antara Rhoma dan Haji Uma Berhentilah Bermimpi tentang Capres Jokowi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun