Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jaminannya Syurga! Mau?

7 Maret 2013   09:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:11 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaminannya Syurga! Mau?

Oleh: 3113

Memang sesungguhnya surga yang sesungguhya bukan milik saya juga bukan milik anda, juga bukan punya bapak anda apalagi nenek anda. Surga itu pemilik sang pencipta sang peguasa jagat raya. Jadi yang bisa jamin seseorang masuk surga adalah Allah saja karena DIA lah yang memiliki kuasa atas segalanya.

Tapi mengapa saya kasih judulnya Jaminannya syurga? Sedangkan saya sendiri tidak bisa menjamin kalau saya langsung masuk syurga?. Mari dengarkan dulu sedikit uraian saya, jika tidak berkenan ya sudah lupakan saja.

Begini, Anda menjadi orang baik atau berbuat baik tidak menjamin kalau anda masuk surga walaupun surga itu adalah tempat yang terbaik dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang terbaik, bahkan orang yang kita lihat mati syahid sekalipun belum tentu akan langsung masuk surga, walaupun dikatakan yang mati syahid akan bebas masuk surga tanpa hisap, tanpa siksa kubur dan tanpa siksa neraka. Ya bisa saja karena niat di hati yang belum begitu lurus, bisa saja mencari syahid supaya dianggap berani atau dicap pahlawan oleh orang-orang?

Baiklah, kita tinggalkan masalah itu sebentar, kita lanjut dengan masalah surga. Seperti saya katakan sebelumnya kita berbuat baik didunia belum tentu jaminannya 100% langsung masuk surga di akhirat kelak. Akan tetapi, jika kita berbuat baik atau menjadi orang baik selama hidup didunia yang pertama kita tidak memiliki banyak masalah, banyak kita lihat orang-orang baik didunia hidupnya selalu dimudahkan oleh Allah dan selalu mudah juga dalam berhadapan dengan manusia. Setiap kita berbuat kebaikan kepada seseorang kita selalu didoakan kebaikan oleh manusia tersebut seperti halnya seseorang berbuat jahat kepada seseorang maka sumpah serapah,cacimaki dan doa-doa negatif akan selalu keluar dari mulut orang yang dizaliminya. Kita tidak tau manusia mana yang langsung istajabah doanya, Tapi Allah tidak pernah tuli atas setiap doa hambanya.

Didoakan yang baik-baik oleh manusia berarti kita telah membuat hubungan baik dengan manusia, berbuat baik dengan Hamba Allah berarti kita juga membina hubungan baik dengan Allah. Jika dengan manusia dan sang pencipta manusia telah terjalin hubungan baik maka kemanapun kita pergi dimanapun kita berada maka kebaikan akan selalu bersama kita, jika kebaikan akan selalu bersama kita maka dimanapun kita berada kita akan merasa aman damai dan tentram.

Bukankah arti dunia itu aman damai dan tentram alias bahagia dimanapun kita berada? Surga itu bukan berada di rumah yang mewah atau gedung yang bertingkat tapi dimanapun bisa berada. Pernah dengar ungkapan rasullullah “baiti Jannati?” atau Rumahku surgaku? Padahal Rasulullah hanya memiliki rumah yang sangat sederhana. Ya syukur kalau anda sekarang berada dirumah mewah dan megah dapat juga menikmati ‘baiti jannati’.

Sekarang kita lihat bandingan tentang menjadi orang jahat,

Menjadi orang  jahat juga tidak ada jaminan akan langsung masuk neraka, karena kita memasuki surga karena RamatNya Allah. Jadi kita tidak bisa protes atas keputusan mutlak dari Allah, karena Allahlah sang penguasa atas segala, dan Allah mempunyai cara penilaian sendiri dan memiliki data-data walaupun yang tersembunyi sekalipun dari setiap makhluknya. Karena Allah Maha cepat dan maha halus dalam perhitungannya. Walaupun yang berbuat jahat balasannya neraka.

Tapi perlu diingat, dan juga perlu kita pikirkan bersama, jika Anda  berbuat suatu kejahatan terhadap satu orang maka akan ada 10 orang yang mencaci maki anda bayangkan jika 1 hari bebuat sepuluh,duapuluh seratus bahkan tak terhingga, berapa orang yang akan mencaci anda?

Lihat saja kasus pencuri, koruptor dan yang suka mabuk2an apakah hidup mereka senang dan bahagia ditengah uang yang melimpah? Saya secara pribadi telah berhubungan dengan berbagai kalangan mulai dari Wakil MPR RI yang sekarang hingga Profesor dikampus bahkan sampai loper adalah teman dekat saya. Kebtulan orang-orang dekat saya adalah orang-orang baik terhadap saya jadi tidak memiliki banyak masalah J.

Jadi yang ingin saya contohkan, lihat saja berita-berita ditv terutama berita kriminal, apakah pelakunya berwajah bahagia?

Jika anda mencuri, setiap saat anda gelisah dengan barang curian anda begitu juga dengan pembunuh, koruptor, pezina dan tukang2 kriminal lainnya. Anda boleh percaya atau tidak ungkapan saya, tapi jika anda mau buktinya silahkan melakukan apa yang ingin anda lakukan. Hidup ini menawarkan pilihan, memilih yang baik atau yang buruk itu ada ditangan kita.

Mendapatkan surga adalah Hak Allah memberikan kepada siapa saja yang dikehendakinya, tapi jika kita pikirkan.. orang yang berbuat baik saja belum tentu jaminan 100% langsung masuk surga, bagaimana lagi dengan yang berbuat jahat. Kita ingin mengharapkan kasih sayang Allah sedangkan perbuatannya mengundang murka Allah. Apa surga milik bapak atau nenek kita?


Jangankan surga sepeda motor yang milik Bapak kita saja ga bakalan dikasih kalau anaknya selalu berbuat hal-hal yang dibenci orang tua. Apalagi surga tempat yang suci yang dikhususkan buat orang-orang terbaik, emang kita ini siapa? Apa masuk surga bisa lewat calo? Bisa di sogok penjaga surga? Perlu diingat, Surga itu bukan milik orang indonesia yang mana orang indonesia sangat rentan dengan sogok menyogok.

Jadi kalau ingin surga dunia berbuat baiklah kepada manusia dan jika ingin surga Akhirat carilah Kasih sayang Allah dan Rahmatnya. Jadi jika ingin surga akhirat berbuat baik manusia dan carilah kasih sayang dan Rahmat Allah. Dan itu hanya bisa didapat dengan ilmu karena dengan ilmu kita bisa membuka tabir yang tertutup, sebagaiman sabda Rasullullah, Barang siapa ingin bahagia dunia maka dengan ilmu, brangsiapa ingin bahagia didunia maka juga dengan ilmu dan barangsiapa ingin bahagia keduanya juga dengan ilmu.

Semoga kita dimasukkan kedalam golongan yang berbahagia dunia akhirat dan dimasukkan kedakam surganya Allah di Akhirat kelak.


[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Rahasisa Hati Tenang"]

Rahasisa Hati Tenang
Rahasisa Hati Tenang
[/caption]
Hati yang tenang aman dan tentram itulah hati yang bahagia, itulah yang disebut surga. Ya minimal kita bisa merasakan didunia ini.

Sumber photo. search di Google.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun