Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jadilah Orang yang Beruntung!

20 Januari 2012   17:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:38 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

The lucky man!

Pernahkah anda mendengar kata-kata tersebut? Hmm.. Mungkin kata-kata ini tdklah setenar kata "sesuatu banget" dari syahrini.

Walupun demikian, anda pasti tau apa maksud dari the lucky man!.

Ya, betul sekali.., maksudnya orang yang beruntung.

Keberuntungan itu memang macm-macam jenisnya. Ada yg beruntung karena baru saja ditraktir makan, ada yg beruntung krn baru saja diterima lamarannya (lamar pasangan atau lamar kerha).


Setiap sesuatu memang punya ukuran masing-masing mengenai keberuntungan. Seperti postingan saya sebelumnya.ukurlah sesuatu sesuai ukurannya masing-masing.


Namun, dalam hal keberuntungan ini, ada ukuran standar yg telah ditetapkan. Dan ukuran standar ini bisa diterima oleh siapa saja,kapan saja dan dimana saja.

Yang pertama adlah standar keberuntungan menurut Alquran, orang2 beruntung adalah orang-orang yg mendapat petunjuk,beriman,bertaqwa,bersyukur kepada Allah, dst.


Namun dmikian, dalam surat Al Ashr, secara spesifik Allah berfirman mengenai siapakah orang yang beruntung?karena semua manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang2 yg seperti disebut dalam surat Al 'Ashr 1-3. Yg artinya;

"Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian,kecuali orang2 yg beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran"


Rasullullah juga bersabda; "orang-orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun