Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anda Tau? Siapa Orang yang Sebenarnya Sakit Jiwa?

6 Mei 2013   22:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:00 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan hanya fisik, jiwa kita juga butuh obat [photo: faezahherda.blogspot.com]

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi (photo: tanbihun.com)"][/caption] hmm.. kebetulan tadi ada topik tentang 'sakit jiwa'  yang diposting oleh teman saya di jejaring sosial facebook. katanya hasil suatu penelitian disuatu daerah di indonesia ada penduduknya yang sekitar 80% lebih mengalami kelainan jiwa atau secara kasar bisa dibilang sakit jiwa, begitulah kira kira. Menanggapi ini tentu saja ada yang pro dan ada yang kontra, dan itu adalah hal yang wajar, mana mau orang dibilang sakit jiwa. bahkan, orang gila sendiri yang sedang dirawat dirumah sakit jiwa pun tak mau kalau dia dibilang gila bukan? Katanya hasil survey itu dilakukan oleh orang amerika serikat, terlepas ini survey yang benar atau ada intrik lainnya. Memang, tak ada orang yang mau dibilang sakit jiwa, namun faktanya jika kita telusuri mungkin diseluruh indonesia ini memiliki kelainan jiwa. Termasuk yang menulis ini hehe, mungkin kadarnya berbeda beda. dan biasanya yang paling parah itu para pejabat dan pengelola negara ini, logikanya jika negara ini dikelola oleh orang sehat jiwanya, pasti tidak ada kejadian korupsi, kong kalikong (kong=monyet, kong x kong =banyak monyet? :D ) Baiklah, saudara sekalian, bagaimana dengan penghuni kompasiana ini banyak yang sakit jiwa atau banyak yang sehat jiwanya? ayo ngaku (hahaha). Tak perlu marah, masing masing kita cek jiwa kita apakah jiwa kita sedang sakit? jika sedang sakit marilah kita cari obatnya, jangan sok merasa ga sakit. biasanya, seperti kita bilang sebelumnya, sebagian besar orang sakit jiwa tak merasa dirinya sakit jiwa sehingga tak membutuhkam obat, makanya walaupun dalam raganya sudah dipenjara akan tetapi tetap 'sakit jiwa', lebih2 politisi. :D Oya, lalu siapakah sebenarnya orang sakit jiwa yang benar-benar sakit itu? Syaikh Abdullah Al-Ghazali dalam Risalah Tafsir menyampaikan sebuah riwayat (hadis) sebagai berikut:

“Pada suatu hari Rasulullah SAW ber-jalan melewati sekelompok sahabat yang sedang ber-kumpul. Lalu beliau bertanya kepada mereka: “Mengapa kalian berkumpul disini” Para sahabat tersebut lalu menjawab: “Ya Rasulullah, ada orang gila yang sedang mengamuk. Oleh sebab itulah kami ber-kumpul disini.” MenanggapI hal itu Rasulullah SAW lalu bersabda: “Sesungguhnya orang ini tidaklah gila (al-majnun), tapi orang ini hanya sedang mendapat musibah. Tahukah kalian, siapakah orang gila yang sebenar-benarnya disebut gila (al-majnuun haqqul majnuun) “. Para sahabat lalu menjawab: Tidak ya Rasulullah. Hanya Allah dan rasul-Nya jualah yang mengetahuinya.” Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan: “Orang gila yang sesungguhnya gila (al-majnun haqqul majnun) adalah orang yang berjalan dengan penuh kesombongan; yang membusungkan dadanya; yang memandang orang dengan pandangan yang merendah-kan; lalu berharap Tuhan akan memberinya surga; padahal ia selalu berbuat maksiat kepada-Nya. Selain itu orang-orang yang ada di sekitarnya, tidak pernah merasa aman dari kelakuan buruknya. Dan di sisi yang lain, orang juga tak pernah mengharapkan perbuatan baiknya. Nah, orang semacam inilah yang disebut sebagai orang gila yang sebenar-benarnya gila (al-majnuun haqqul majnuun). Adapun orang yang kalian tonton ini hanyalah sedang mendapat musibah dari Allah.”
[caption id="" align="aligncenter" width="580" caption="Bukan hanya fisik, jiwa kita juga butuh obat [photo: faezahherda.blogspot.com"]"][/caption] Mudah2an kita tidak termasuk orang sakit jiwa ya?(hehehe)dan semoga Allah Menjauhkan kita dari itu. jikapun ada mudah2an Allah segera menyembuhkannya dan menghilangkannya Jika merasa butuh obat, maka segeralah kita mencari obat jiwa tersebut. Selamat mencari... hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun