Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tentang Radix Wp (All Version) Menurut Saya.

19 Februari 2012   19:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali Radix jadi topik hot dikompasiana, bahkan lebih hot dari angelina Sondakh. Secara pribadi, ini tulisan ketiga saya mengenai radix. Setelah tulisan saya dibrandel admin, karena admin menganggapnya saya menyerang sesama kompasianer (karena ada yang lapor?). Tulisan saya pun di hapus, hingga tidak muncul lagi. Adapun tulisan yang dihapus admin adalah judulnya "Mengenal Sosok Kompasianer Sakit Jiwa!"(yaitu Radix Wp). Setelah tulisan dihapus, muncullah sebuah tulisan dari "Ragile/rada gile? :D". Judulnya, "Menuduh Radix Sakit Jiwa Tulisan di Hapus Admin!". Sebenarnya tulisan itu sedikit banyak memojokkan saya, mungkin saya menuduh orang secara "brutal?". Andai saya menggunakan menu laporan ke Admin, saya rasa akan kena teguran juga kong ragile. Tapi, saya lebih memilih mebuat postigan sanggahan saya yang berjudul "(New Version) Terkait Postingan Kompasianer Sakit Jiwa! ". Tulisan itu saya buat sebagai hak jawab saya dalam suatu menanggapi suatu berita mengenai saya. Dengan Tulisan itu, malah bukan saja mengklarisifikasi atas berita saya. Tapi saya dengan Kong ragile jadi saling mengenal. Ini suatu berkah bagi saya, bisa mengenal sosok kompasianer yang telah dianggap sebagi salah satu senior di kompasina. :) [caption id="" align="alignleft" width="259" caption="hm.. lebih kurang begitulah yang terjadi dikompasiana. :)"][/caption] Jadi klimaknya, masalah antara radix dengan saya Tulisan saya dihapus (banyak jg yang lapor mengenai tulisan mereka tentang radix, dihapus oleh admin (krn laporan?) ). kemudian, Akun radix dibekukan (yang tau pasti kenapa radix di bekukan, hanya admin. walaupun banyak juga dari kompasianer yang menganggap radix wajar dibekukan) hingga lahirlah Radix Versi 2. Pada Versi ini, cuma versinya saja yang berbeda, tapi misinya tetap sama yaitu mencoba menawarkan konsep konsep pemikirannya yang liberal-sekuler melalui komen komentnya. Radix, meminta orang agamis menghormati yang non agamis. Kemudian dia meminta negara mensetarakan kedudukan orang agamis(orang orang yang beragama) dengan non agamis (yang tidak beragama). Sebetulnya, disini saja radix sudah bertentangan dengan prinsip dia sendiri. Dia lupa akan pepatah,"dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung". Kalau bumi indonesia dipijak ya junjung tinggi lah hukum indonesia. Negara Indonesia bukan negara agama, Tapi warga negaranya beragama. dalam UU indonesia, kita sesama umat seagama dan anatar umat beragama harus saling menghormati.

Apa motivasi saya membuat tulisan mengenai radix lagi? hingga ini menjadi tulisan saya yang ketiga tentang radix? Yang pertama, Dalam 2 hari ini, banyak yang mengeluh karena disberhoardnya jebol gara2 debat dengan radix. Jadi saya beranggapan; Mereka yang merasa  Disberhoard (Dhd)nya jebol adalah 'korban perang' yang harus diselamatkan, karena saya sebagai salah seorang yang berada di "medan tempur" tersebut. Saya bawa ke lahan kosong ini mudah2an bisa dilanjutkan disini, oleh orang2 yang siap Dhdnya jebol. (sebetulnya, yang saya bilang 'korban perang' salah mereka juga sih, sudah tau area rawan. Tapi masuk juga :) " Yang kedua, Kehadiran radix versi 2 lebih menghidupkan suasana, sehingga kita terus aktif dalam berpikir dan menulis dikompasiana. Membuat tulisan yang betul2 original itu sulit lo. Yang ketiga, Dengan Adanya radix, bikin kita yang dibilang agamis tambah menyadari bahwa bagaimana beruntungnya kita memiliki agama Khususnya agama islam, agama kasih sayang, yang sangat menghormati setiap mahkluk bukan hanya manusia. (Agama yang lain? biarkan penganutnya saja yang menyampaikan). Yang ke Empat Dengan munculnya Radix, kita jadi belajar Bagaimana kita menyikapi secara lebih tenang kalau ada orang2 seperti radix didunia nyata. Kemudian, dari segi. Terus terang, dulu postingan atau komen saya sangat emosi jika berhadapan dengan Radix, setelah saya pelajari dan melihat pribadi dia melaui koment dan postingan2 dia. Saya jadi belajar, bahwa setiap sesuatu ada sisi negatif ada sisi positif. Yang negatif saya buang, yang positif saya ambil. Ini bukan berarti positif  yang saya maksudka adalah menyerah kepada radix dan setuju  dengan komenkomenya dan pandangannya  yang liberal sekuler, tidak. sama sekali bukan itu. ini mungkin lebih ke masalah hikmahnya, inilah indahnya kalau kita mempunyai agama islamyang menyerukan kasih sayang . Kalau saya tidak beragama, saya tidak tau apa itu hikmah, mungkin kalaupun tau tdk seperti ini. Sebelum saya menguraikan hikmah itu, Saya kutip pesan Guru saya "bahwa setiap manusia itu bermanfaat" Disini yg dimaksudkan bermanfaat tentu macam2, ada yang bermanfaat bagi diri sendiri,keluarga, bangsa dan masyarakat lainnya. Begitu juga dengan radix, walaupun oleh sebagian orang dianggap "sampah","Setan" dll. Bagi saya radix ada juga manfaatnya. Saya mengungkapkan dari manfaat yang saya peroleh; 1. Saya jadi tambah pengetahuan mengenai konsep pemikiran radix yang liberal sekuler, yang membolehkan(menganjurkan?) sek Pranikah (sek bebas?). Kemudian Mengenai minuman yang memabukkan adalah hal yang Dari pemikiran radix, saya dapat ambil kesimpulan bahwa menurut pemikiran saya tentu sangat bertentangan, karena melakukan sek pranikah sama juga melanggar hak asasi anak yang akan dikandungnya (jika hamil). Karena status anak diluar nikah banyak yang diperdebatkan. [caption id="" align="aligncenter" width="445" caption="Beruntung sekali anak yang terlahir dari ibu dan Bapak telah menikah, selain status yang jelas. Si Anak juga mendapat kasih sayang yang cukup."]
Beruntung sekali anak yang terlahir dari ibu dan Bapak telah menikah, selain status yang jelas. Si Anak juga mendapat kasih sayang yang cukup.
Beruntung sekali anak yang terlahir dari ibu dan Bapak telah menikah, selain status yang jelas. Si Anak juga mendapat kasih sayang yang cukup.
[/caption] Baru-baru ini, saya membaca berita kalau sebagian besar anak-anak di AS (yang jadi rujukan radix), mereka tdk mengenal siapa Bapaknya. Para ilmuwan mereka menganjurkan untuk tdk melakukan hubungan sek pranikah. Kemudian masalah minuman yang memabukkan, memang itu terserah setiap individu mau diapakan dirinya. Tapi, Kecelakaan lalulintas yang terjadi beberapa waktu lalu oleh Afriani yang menewaskan 9 orang lebih akibat afriani mengendarai mobilnya (setelah terindikasi mengkonsusmsi barang yg memabukkan). Disini jelas terlihat bahwa orang yang mengkonsusmi barang memabukkan sering melanggar hak individu orang lain. Jelas secara konsep liberal-sekuler saja bertentangan apalagi jika dirujuk dengan hukum islam?
Hikmah selanjutnya yang saya dapat setelah membaca koment-komen radix; Emosi saya makin baik (thanks radix ya?), walaupun masih juga ada yang kurang, namanya juga manusia :). Selanjutnya, Kepada Admin, tolong Radix Ver2 ini jangan di bekukan ya? radix itu bikin suasana kompasiana tambah hidup. Kepada radix, kalau admin membekukan akun kamu yang ver2 ini. Tolong dibuat lagi, yang versi berikutnya ya? Supaya kita terus berinteraksi, walupun sebagian menganggap ngawur, sebagian besar komen radix meurut saya juga ngawur. Tapi, tetap ada sisi positifnya yang saya ambil. Kapada sahabat-sahabatku sekalian yang agamis kususnya yang seagama. Teruslah perkokoh persaudaraan kita, terus kita tingkatkan iman kita. "Musuh jangan di Cari, ketemu jangan lari" :) khususnya pada radix, sisi positif yang dapat kita ambil: "Bahwa aturan dalam Islam itu sangat complet dan sangat indah" [caption id="" align="aligncenter" width="481" caption="Islam mengajarkan kita supaya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak. supaya anak-anak cerdas dan hidup sejahtera  serta selamat dunia akhirar :)"]
Islam mengajarkan kita supaya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak. supaya anak-anak cerdas dan hidup sejahtera :)
Islam mengajarkan kita supaya bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak. supaya anak-anak cerdas dan hidup sejahtera :)
[/caption]

kenapa dia bersikeras tdk sepaham dengan islam? Karena dia tidak mengenal islam, dan tidak membaca sejarah perjuangan nabi Muhammad S.A.W Tak kenal maka tak sayang, begitukan kata pepatah? (saya aka melanjutkan postingan tentang Radix di edisi selanjutnya) sementara ini saja. Sampai jumpa di Edisi selanjutnya. Apakah tulisan ini ada menyerang seseorang kompasianer lain? Saya hanya mengambil hikmah dari yang saya alami dikompasiana dan berbagi lagi dikompasiana.Jika ini mengandung penyerangan, sepertinya Angelina Sodakh dan Habieb Rizik juga harus bergabung ke kompasiana. Karena banyak tulisan yang menyudutkan FPI dan Angelina Sondakh dibiarkan saja. Karena  Angelina Sondakh dan Habieb Rizik bukan Kompasianer? atau kompasianer tapi tdk mereka lapor ke admin? Apalagi tulisan ini tidak ada sama sekali tdk ada unsur menyudutkan seorang radix wp. Oya, hampir lupa.. saya menulis Judul Tentang radix "all version", itu maksud saya Radix Wp dan Radix Wp ver2 . Supaya tidak menyalahi aturan kompasiana. beikut saya lampirkan referensi photo yg saya ambil 1.Sumber photo http://kata2hikmah0fa.files.wordpress.com 2. Sumber photo: http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRXiV9Lys9dzClhIfGRw3IVOqf-eLhlfQ-OUmI-nD7lv4nnOP7Bzyhw6tOC1Q http://zahirashofa.wordpress.com/2008/06/14/indahnya-islam/ 3. Sumber photo : http://iwandahnial.wordpress.com/2011/01/11/minuman-keras-bisa-memabukkan-bahkan-mematikan/ 4.Sumber photo : http://loveislamcom.blogspot.com/2011/06/indahnya-islam.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun