Jika anda melihat 2 artilek saya sebelumnya, pasti anda merasa saya sangat tidak senang dengan sikap soerang mendagri yang membiarkan warganegara indonesia untuk mengosongkan kolom agama di KTP, karena alasan sering mendapat perlakuan diskriminatif. Memang banyak yang kontra, saya juga sangat kontra sebetulnya.
Tapi, karena saya bukan tokoh terkenal mungkin tak perlu mendapat tanggapan dari tjahjo kumolo. Tapi coba jika Prabowo yang nulis? pasti meledak2 kan? hehe.
Daripada ribut2, terinsiprasi dari seorang kompasianer tadi pagi, berikut saya juga menulis beberapa keuntungan jika kolom ktp boleh dikosongkan. Khususnya bagi mahasiswa.
Begini saja, kalau kolom agama boleh dikosongkan, sebetulnya satu keuntunngan juga bagi mahasiswa yang yang super cumlaude alias tamat diatas 5 tahun dan IPKnya dibawah 3.
Nanti, bilang saja ke Pak Kajur, Dekan atau Rektor. Pak, IPK saya tolong dikosongkan saja ya? atau kalau merasa umurnya sudah mulai 'kadaluwarsa' dalam mengikuti Tes kerja atau Beasiswa, minta juga dikosongkan kolom tanggal lahir.
Agama saja, bisa dikosongkan dengan alasan supaya tdk ada diskriminatif. Apalagi yang bersifat tanggal lahir dan IPK, bukankah itu sangat diskriminatif?
nah.. yang lebih mantap lagi, kalau yang sering Ikut Test Toefl ga lulus2, ini kesempatan emas. Cukup sekali ikut, terus bilang sama panitia kolom nilainya tolong dikosongkan. karena jika nilai anda dibawah standar pasti ga diterima, bukankah ini juga diskriminasi? menghalangi warga negara mendapat kesempatan yang sama hanya karena nilai toefl yang tdk sama?
Jadi, cobalah berpikir positif. Jangan asal mengkritik.
Artikel sebelumnya
2. Bahayanya Mengosongkan Kolom agama di KTP