Mohon tunggu...
30 Salsabila Putri
30 Salsabila Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student Economics Islam

Saya hobi berbisnis dan juga membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Hamil di Luar Nikah di Kalangan Remaja

5 Desember 2023   23:22 Diperbarui: 5 Desember 2023   23:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Perempuan yang hamil di luar nikah merupakan salah satu dampak dari perilaku pergaulan bebas sehingga dapat terjadinya hubungan seks bebas yang melanda pada remaja baik di kota maupun di desa. Dampak tersebut muncul karena dalam kehidupan bermasyarakat yang modern serba kompleks akibat kemajuan teknologi yang dapat memberikan dampak negative seperti acara yang ditayangkan di televisi, informasi internet yang memberikan dampak negatif serta dalam menanggapi pengaruh budaya luar di era globalisasi saat ini dan yang terakhir industrialisasi. 

            Kebebasan berperilaku dan berpikir merupakan hak mutlak seseorang. Tetapi jika moralitas dan norma agama mulai menurun maka kejahatan semakin merajalela, begitu pun sebaliknya jika moralitas dan norma agama semakin meningkat maka tidak akan ada kejahatan, terutama kejahatan dalam keasusilaan. 

            Terdapat dua faktor yang menyebabkan adanya hamil di luar nikah yaitu faktor dalam (internal) yang pertama, faktor keluarga yang dimana kondisi keluarga yang berantakan sehingga kurangnya perhatian dari kedua orang tua. Keluarga merupakan tempat pertama anak mendapatkan segalanya dalam kehidupannya dari mulai perhatian, kasih sayang, pendidikan bahkan agama. Kedua, faktor ekonomi yang dimana kondisi ekonomi sedang menurun/mengalami kemiskinan, sulit mendapatkan pekerjaan, kemampuan dan keterampilan tidak punya, sedangkan untuk hidup itu membutuhkan biaya. Ketiga, faktor dari diri sendiri yang rendahnya kesadaran akan konsekuensi dan rasa penasaran seorang remaja terhadap pergaulan bebas tersebut. 

            Faktor dari luar (eksternal) yang pertama faktor pergaulan bebas, apabila kedua orang tua tidak tegas terhadap anak atau didikan yang kurang maka pergaulan mereka akan memberikan pengaruh besar terhadap dirinya sendiri, lingkungan masyarakat termasuk dalam keluarga. Dengan demikian, banyak orang yang bertingkah laku menyimpang dari norma sosial dan norma agama, demi kepentingan diri sendiri dan tidak tahu konsekuensinya seperti apa sehingga dapat merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. 

            Latar masalah kehamilan di luar nikah pada remaja saat ini sedang fenomena di Indonesia, terutama di salah satu kota/desa. Terdapat kasus pembunuhan seorang perempuan yang dibunuh kekasihnya di suatu kebun dalam keadaan hamil, karena telah melakukan perbuatan hubungan seksual dengan kekasihnya sehingga perempuan itu hamil. Pada akhirnya seorang laki-laki yang tidak bertanggungjawab itu tidak siap untuk menikahinya sehingga di bunuh berencana di kebun tersebut. Dari kejadian tersebut dapat kita ketahui bahwa adanya kasus hamil di luar nikah di kalangan remaja, rata-rata dimulai dengan rasa penasaran satu sama lain, rasa cinta yang berlebihan terhadap pasangan sehingga timbullah suka sama suka satu sama lain, kurangnya pemahaman agama dalam dirinya, dan kurangnya kesadaran akan hal menjaga dirinya sendiri. 

            Untuk mengatasi permasalahan ini yang pertama, dimulai dari diri sendiri dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua, keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk pribadi remaja yang baik. Maknanya, keluarga merupakan lingkungan pertama kali yang ditemui anak dalam kehidupannya, jika keluarga berhasil mengarahkan anak ke dalam hal positif, maka anak bisa menjaga dirinya ketika faktor lingkungan berusaha mempengaruhinya, dan jika keluarga tidak berhasil membentuk karakter anak, maka tentu anak akan mudah terpengaruh faktor lingkungan yang tidak baik. Dari sini para orang tua hendaknya memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih kepada anaknya serta mengawasi atau mengontrol pergaulan anaknya dan menjadi teladan yang baik agar dapat mengurangi kasus hamil di luar nikah. 

            Ketiga, Pendidikan Seksual yang komprehensif, perkuat pendidikan seksual di sekolah maupun keluarga untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang Kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan tanggung jawab seksual. Keempat, hendaklah sering mengadakan sosialisasi mengenai bahaya melakukan hubungan seksual di luar nikah, serta pendidikan agama di lingkungan dihidupkan kembali, karena di sini peran pendidikan agama sangatlah penting, terutama untuk menanamkan pada diri remaja, bahwa pernikahan itu tidaklah sesederhana seperti yang dibayangkan, karena membutuhkan persiapan fisik, psikis, maupun ekonomi dan sosial. Para remaja hendaknya menghindari perilaku berpacaran bebas, lebih memperbanyak ibadah dan dapat menahan diri agar tidak terjerumus ke hal-hal yang dilarang agama. 

            Dalam perspektif Islam, kehamilan di luar nikah merupakan perbuatan yang dilarang dan dianggap sebagai dosa besar. Dalam agama Islam, Pernikahan adalah fitrah manusia menyempurnakan separuh agamanya, maka jalan yang sah untuk memenuhi kebutuhan ini yaitu dengan akad nikah (ijab kobul melalui jenjang perkawinan), bukan dengan cara yang kurang bagus, seperti jaman sekarang yang sedang maraknya pacarana yang melewati batas, kumpul kebo, melacur, berzina, lesbi/homo, dan lain sebagainya yang telah menyimpang dan diharamkan oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, hubungan seksual diluar ikatan pernikahan dianggap melanggar aturan agama dan mengakibatkan dampak negatif bagi individu dan masyarakat. 

Pertama-tama, hamil di luar nikah dapat merusak reputasi individu. Dalam masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai moralitas, kehamilan di luar nikah sering kali dipandang sebagai tanda ketidakmoralan dan kurangnya kontrol diri. Hal ini dapat menyebabkan individu tersebut dicap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan mengalami diskriminasi sosial. Selain itu, hamil di luar nikah juga berpotensi menimbulkan masalah sosial seperti peningkatan angka aborsi ilegal atau anak-anak dilahirkan dalam kondisi tidak stabil. Anak-anak hasil dari hubungan diluar nikah sering kali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan hak-haknya seperti pendidikan dan perlindungan hukum. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Isra ayat 32: 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     

Artinya:

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Q.S Al-Isra : 32).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun