Mohon tunggu...
Nova Abidah Ardelia
Nova Abidah Ardelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya hobi mendengarkan musik dan sangat menyukai alat musik. Terkadang saya juga suka menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bazar Tradisi yang Sudah Hilang di Kelas

29 Agustus 2024   18:12 Diperbarui: 29 Agustus 2024   18:16 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya Nova dari kelas 12 bahasa di MAN 1 Lamongan. Pada bulan agustus kelas kami mengadakan bazar kecil-kecilan di dalam kelas. Bazar kami bukan bazar biasa, bukan hanya sekedar menjual makanan atau minuman saja, namun kami juga membuat game dan memamerkan beberapa tradisi daerah yang sudah hilang atau sudah tidak dilakukan lagi. Tradisinya pun diambil dari daerah salah satu siswa tiap kelompok.

Pertama, kami membuat kelompok berisi beberapa siswa. Kemudian masing-masing siswa diminta mencari tradisi apa yang sudah hilang di daerahnya tinggal. Kebetulan kelompok kami memilih wayang kulit karena di daerah salah satu siswa kelompok kami ternyata tradisi wayang kulit sudah tidak dilaksanakan lagi seperti dahulu kala. Kami mulai dengan membuat daftar bahan atau alat yang akan dibutuhkan. Seperti kardus, tusuk sate, selotip, kain jarik, hingga hadiah untuk game yang akan kami siapkan. Kemudian kami membagi tugas untuk setiap anak. Misalnya, saya bertugas membawa tusuk sate dan selotip, Heni bertugas membeli hadiah, Vian bertugas membawa kardus, Ariq bertugas mengeprint bagian yang garus di print, dan Evan bertugas untuk mempersiapkan game.

Kami mulai menggunting kertas bergambar wayang kulit sesuai pola, kemudian ditempelkan di atas kardus dan diberi tusuk sate agar bisa ditancapkan dan bisa berdiri. Kemudian kami menata bangku kelas sedemekian rupa agar membentuk seperti stand kecil. Lalu di atas meja diletakkan jarik sebagai alas atau taplak meja. Semua properti ditata rapi di atasnya, tak lupa juga dengan hadiah-hadiah yang diletakkan sejajar dengan wayang kulit.

Untuk game, kami membuat pertanyaan seputar wayang kulit pada potongan kertas. Orang yang datang ke stand kami bisa memilih pertanyaan secara acak dan jika bisa menjawabnya maka akan kami beri hadiah. Kemudian kami juga membuat infografis seputar wayang kulit yang disejajarkan dengan poster asal usul singkat dari asal mula desa kami sering mengadakan pertunjukan wayang kulit yang menjadi tradisi hingga mengapa tradisi wayang kulit di desa kami sudah tidak ada atau tidak dilakukan lagi pada masa generasi sekarang.

Kebetulan sekali saat bazar kami kedatangan tamu dari Jepang. Yakni lima siswa dan satu guru pendamping. Jadi kami mengajak mereka mampir ke bazar kelas kami. Tentu saja di dalam sangat ramai siswa karena kedatangan tamu dari Jepang tersebut. Di dalam bazar mereka melihat-lihat dari satu stand ke stand lainnya, juga mencicipi jajanan khas Indonesia yang beragam pada setiap stand di kelas kami. Mereka juga mencoba berbagai game yang kami sediakan, dan tiap stand pasti memiliki game yang berbeda. Sayangnya karena keterbatasan waktu mereka hanya berkunjung sekitar sepuluh menit saja. Banyak siswa yang mengajak foto dengan orang Jepang sehingga membuat kelas kami sesak karena saking banyaknya orang yang di dalam kelas. Meski begitu kami sangat senang dan siswa kelas kami banyak yang memberi hadiah kepada mereka secara cuma-cuma.

Setelah bazar kami diminta melakukan presentasi pada minggu berikutnya. Bisa dibilang evaluasi karena kami mengulas semua yang sudah dilakukan dari awal hingga hari berjalannya bazar. Setelah itu kami diberi tugas membuat teks ini dan mengunggahnya di website kompasiana, yang mana sebelumnya kami diminta untuk login atau membuat akun terlebih dahulu.

Begitulah sedikit cerita pengalaman kami menyusun dan melaksanakan rangkaian demi rangkaian untuk membuka bazar tradisi ini. Kami mendapat banyak ilmu dan pengalaman baru dari sini. Sekian dan terimakasih telah membaca!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun