Kesehatan mental tidak dapat dipandang sebelah mata saat membahas tingginya angka kematian di kalangan remaja. Ini adalah isu yang membutuhkan perhatian serius dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Kondisi kesehatan mental yang tidak terdiagnosis atau terabaikan seringkali menjadi faktor yang berkontribusi pada kasus-kasus tragis ini.
Remaja hari ini menghadapi tekanan yang luar biasa dari berbagai sumber, mulai dari ekspektasi sosial hingga tuntutan akademis yang tinggi. Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan mental seringkali membuat remaja kesulitan untuk mencari bantuan atau merasa takut untuk berbicara tentang perasaan mereka.
Pendidikan yang lebih luas tentang kesehatan mental, akses terhadap layanan dukungan yang terjangkau, dan lingkungan yang mendukung di sekolah dan rumah adalah langkah awal yang penting untuk mengurangi angka kematian di kalangan remaja. Merangkul percakapan terbuka tentang kesehatan mental dapat mengubah paradigma dan membuka pintu bagi remaja untuk mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya.
Masyarakat, bersama-sama dengan lembaga pendidikan dan pemerintah, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan kesehatan mental remaja. Dengan mengurangi stigma, menyediakan sumber daya yang lebih baik, dan memberikan dukungan yang diperlukan, kita dapat melangkah menuju masa depan di mana remaja merasa lebih didengar, didukung, dan mampu mengelola kesehatan mental mereka dengan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H