Usia, manusia berubah-ubah emang ada yang waktu remaja hingga dewasa dia mengamalkan ilmu-ilmu yang extreme, Â isinya sangat egois dan hanya mementingkan perguruannya dewek, kelompoknya sendiri, bahwa setiap perbuatan yang dia lakukan adalah kebenaran
Tetapi takdir menghendaki lain entah apa yang menyebabkan dia berubah menukik berbalik arah ketika memasuki usia yang matang tidak lagi bersekutu dengan amarah dan kebencian mungkin dia sadar apa yang dia lakukan semata-mata adalah ajaran yang salah karena bisikan golongannya saja, Â lalu dia membalikan ilmu yang didapat ketempatnya sendiri yang menurut dia lebih bijak, benar, lurus, menyeluruh berguna bagi tiap-tiap manusia
Usia, begitulah kehidupan tidak selamanya orang yang dikatakan buruk dan menyimpang itu akan selamanya demikian atau sebaliknya yang semula dianggap terhormat, mulia dan bijaksana lalu berubah jadi extreme diusia matangnya, urusan itu orang biasa menyebutnya dengan garis takdir, Â dimana manusia nanti berakhir ceritranya apakah ditempat yang yang gundah Gulana, kesepian dalam gelap atau terang bercahaya ditempat yang lapang menentukan diakhir jiwanya bersama malaikat penutup
Dalam keadaan normal, usia mendekati tua itu berbeda dengan usia muda dalam menyikapi dirinya sendiri diluar prilaku yang berubah-ubah ada satu sikap orang dikala hari tuanya menghampiri, adalah sikap aneh ketika dia hendak menemui kematiannya, prilaku yang terlihat tidak biasa tetapi lazim akan diceritakan orang lain ataupun keluarga dan kerabat terdekat ketika orang tersebut ternyata benar pergi meninggal dunia yang fana itu, terjadi pada tetanggaku kampungku seorang kakek yang sudah berusia kurang lebih 60 ( enam puluh tahun ) lebih
Menurut anaknya, sebelum meninggalnya sang bapak gemar melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan, sang anak berceritra tentang keinginan-keinginan dan tingkah laku aneh tersebut kepada orang yang berkunjung kerumah duka ( orang kampung biasa bilang nyelawat) pun sianak berceritralah, Â Â begini :
1.Tak biasanaya sebulan sebelum meninggal sang bapak gemar berkeliling singgah dirumah tetangga-tetangganya, keliling kampung entah sekedar minum kopi atau kongkow-kongkow saja
2.Sering meminta makanan enak kepada anak-anaknya
3.Kadang manja minta dipijat atau carikan uban
4.Seminggu  sebelum meninggal dunia  dia rindu banget dan ingin mengunjungi rumah saudara kandungnya yang jauh-jauh didaerah lain, berangkatlah dia di antar oleh anaknya itu
5.Rindu teman-teman kecilnya waktu bermain, rindu teman mondok dan sekolah, itu diceritakan oleh anaknya juga
6. dia ingin sekali mandi dikali yang pernah dia bermain dulu kala masih kecil semacam nostalgia
7.Dan terkhir dia minta makanan yang tidak pernah dia sukai sebelumnya yaitu cempedak!
Itulah 7 (tujuh!)  point ceritra-ceritra yang pernah didengar atau mungkin pembaca juga sama bahwa sebenarnya cerira ini biasa dan memang demikian biasanya ketika orang mau dikembalikan kepada tuhannya, nah! Satu pertanyaan : apakah juga anda mulai mengalami hal-hal serupa itu, hayo ngaku!, engga usah malu ya ……. ( cafein total )
