Kita tahu olah raga sepak bola merupakan cabang yang paling banyak menyedot perhatian. Mulai dari jumlah penonton terbanyak dari berbagai cabang olah raga yang dipertandingkan dan berbanding lurus dengan banyak nya jumlah negara peserta yang berpartisipasi dalam ajang olah raga tersebut.
Jika lapangan utama yang sekaligus sebagai venue pertandingan sudah kurang memenuhi persyaratan, apalagi base camp lapangan sebagai tempat berlatih. Seperti hal nya tim sepak bola dari negara Vietnam, yang menganggap base camp tempat dimana mereka berlatih lebih cocok disebut sebagai sawah, bukan lapangan bola.
Pantas saja banyak negara yang mengeluhkan buruk nya kondisi lapangan sekalipun itu hanya sebatas sebagai tempat berlatih. Apakah saya harus tertawa dengan kondisi yang seperti ini ataukah harus prihatin menyaksikan kejadian demi kejadian sekalipun hanya mengikuti dan menyaksikan lewat tayangan dan berita di layar televisi?.
Sekalipun sukses menggilas China Taipe dengan skor meyakinkan 4-0, sebagai laga debut fase grup A, tim nasional U-23 Indonesia selaku tuan rumah yang menggunakan lapangan stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, sangat merasakan kondisi rumput lapangan yang terkesan belum kompak.Â
Dilayar kaca televisi pun juga terlihat sangat jelas, ditambah sering nya bagian-bagian rumput yang terkelupas karena hentakan ataupun karena sepakan dari para pemain yang bertanding.
Jika pemain sendiri saja sudah mengeluhkan kondisi lapangan yang sudah kurang bagus, apa lagi dengan negara-negara peserta lainnya yang ikut merasakan merumput dilapangan tersebut. Bisa-bisa tidak hanya sebatas keluhan namun sudah mengarah kepada umpatan.
Kualitas Lapangan Mempengaruhi Performa Permainan
Harus nya tim nasional U-23 Indonesia, selaku tuan rumah Asian Games 2018, yang tergabung dalam grup A, bersama 4 negara lain, yakni Palestina, China Taipe, Hongkong dan Laos (hanya grup A yang berpenghuni 5 negara, sementara grup lainnya, B hingga F dihuni masing-masing 4 negara) bisa menempati lapangan atau stadion yang merupakan stadion dengan kualitas serta fasilitas penunjang terbaik bukan sebalik nya.Â
Sekalipun stadion Patriot Candrabhaga selaku venue pertandingan fase grup sudah bertaraf internasional, namun kualitas lapangan masih jauh dari harapan dan ekspektasi.
Memang faktor lapangan bukan sebagai "kambing hitam" atas kekalahan tim nasional kita terhadap Palestina, karena di laga pembuka tim nasional kita bisa memenangkan pertandingan dengan poin penuh, malahan bisa dibilang pesta gol dengan China Taipe.