Kenangan manis seringnya kita ingat selalu, sebaliknya kenangan yang pahit sebisanya kita buang jauh-jauh. Begitu mungkin kata pepatah?. Namun kita kadang kala lupa, bahwasannya pengalaman yang baik juga berawal dari sebuah kenangan yang pahit pula. Ini yang kadang kala kita tidak menyadarinya.
Dalam perjalanan "9thkompasiana", tentunya juga tidak serta merta. Melainkan sudah melewati berbagai tantangan yang beragam sebagai bentuk pengalaman dalam menjadi besar. Hingga menjadi seperti yang kita rasakan saat ini.
Berawal dari boomingnya media digital dikisaran tahun 2009, yang diimbangi dengan mudahnya akses internet dan laju media chatting, media cetak koran serasa memiliki "cloning". Media digital mulai menghiasi cara model baca masyarakat dalam mengakses koran yang mulai menuntut dalam model kepraktisan.
Begitu juga dengan kompas, dari kompas.com saya mulai melihat peralihan "surat kabar"Â dari media kertas kemedia digital yang begitu wah. Klik sana klik sini untuk mengakses berbagai berita yang disajikan secara digital dan simultan. Dari sini pula saya mulai mengenal Kompasiana.
Kompas memiliki "media lain", media tempat berkumpulnya para pembaca untuk "menumpahkan" ide, isi dan pikirannya dalam bentuk blog, "beyond blogging" begitulah slogannya. Namun saat itu saya belum bergabung dalam keanggotaan Kompasiana. Masih sebatas melihat, membaca dan bergabung baru pada 04 Agustus 2011.
Pada saat itu belum menuliskan artikel satupun di Kompasiana. Sekalipun belum memberikan tulisan "sebijipun" bukan berarti tidak menyimak dan tidak mengikuti perkembangan diforum tersebut. Melainkan sedang "terkesima" dengan media Kompas yang cukup banyak dan memberikan ketertarikan tersendiri, layaknya Kompas.com juga Kompas TV yang relatif baru saat itu.
Kalau boleh mengamati diri sih, saya cukup aktif, mengakses dan memberikan beberapa masukan serta pandangan dalam opini yang dituliskan oleh para anggotanya. Serta aktif diberbagai forum Kompas, mulai dari kompas.com via web maupun facebook, twitter, instagram juga media Kompas lainnya tersebut
Pertama bergabung hanya mengisi halaman profil, sebagai syarat untuk bisa mengakses dan interaktif dalam forum kompasiana. Bukannya tidak punya ide sebagai bahan tulisan sih, tapi entah kenapa setelah itu malah "terdampar" di FPK (forum pembaca kompas).