Mohon tunggu...
2m1w/keong
2m1w/keong Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

salam2jari

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pandangan Seorang Berumur 21 Tahun tentang Politik

30 November 2017   14:48 Diperbarui: 30 November 2017   15:09 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik selalu menjadi bahasan yang menarik, karena memang hampir setiap hari banyak sekali berita yang kebanyakan mennyiarkan tentang politik. Saya sendiri kurang begitu memahami apa itu politik. Dalam pandangan saya apapun yang berkaitan dengan penguasa maka itu adalah politik, misal kan presiden, dpr, mk atau apapun yang dilakukan oleh penguasa maka itu adalah bagian dari politik.

Saya sendiri tidak terlalu memandang positif atau negatif tentang apa yang terjadi politik diindonesia. Saya juga tidak terlalu mempercayai berita berita yang disiarkan di televisi, (maksudnya percaya tapi ya sudah sekedar tau aja, tidak telalu fanatik dan langsung menjudge bahwa berita yang disiarkan selalu benar dan langsung menjudge seseorang).

Banyak dari pejabat yang mempuyai kekuasaan menggunakan kekuasaan nya dengan memang bekerja untuk rakyat. Tak sedikit juga pemimpin daerah atau pun dpr (pejabat public pokoknya) mampu meraih banyak penghargaan baik nasional maupun internasional. Tidak usah saya sebut kan mungkin juga kalian tau. Sejenak kadang saya berpikir bagaimana jika jabatan tinggi diisi oleh orang orang seperti mereka, tentu indonesia akan menjadi negara yang lebih baik dari sekarang.

Namun juga kadang saya ikut sedih juga, karena masih banyak pejabat yang menggunakan kekuasaan nya untuk kepentingan pribadi, korupsi misalnya. Kadang saya berpikir orang yang tersangkut korupsi adalah orang yang mampu*(menurut saya). Latar belakangnya bahkan ada yang sampai s2, s3 s7*(kayak kenal merk hp apa gitu), yang tentu secara pemikiran atau kepintaran mampu untuk mimpin sebuah daerah. Saya sendiri adalah seorang lulusan d1 dan untuk sampai wisuda aja kayak susah banget gitu, maksud saya orang yang dengan latar belakang tersebut seharusnya adalah orang yang hebat karena tidak banyak orang yang bisa sampai mencapai pendidikan setinggi mereka.

Saya tidak korupsi namun saya juga tidak menyebut/menganggap bahwa saya orang yang bersih dari korupsi, karena saya memang belum pernah berada diposisi mereka yang berada pada jabatan tinggi. Kadang diberita ada orang yang tersangkut korupsi karena paksaan atau tekanan atau bahkan dijebak dan bukan dari niat pribadi entah itu beneran atau pembelaan mereka saja. Mungkin para pejabat saat ini harus setangguh bpk novel baswedan*(penyidik kpk) dalam mengahadapi tekanan, yang bahkan walaupun terdapat upaya*(bukan upaya sih, soalnya udah dilakukan) membuat nya sakit mata dengan menggunakan air keras namun beliau tetap meju terus tanpa ada perasaan untuk mundur sedikitpun.

"salah siapa jika orang yang kendor semangatnya karena ditekan? Menurut saya tetap orang tersebut yang salah. Entah itu dtitekan atau diapakan  para pejabat seharusnya maju terus, kalau gak mau ya jangan jadi pejabat public, kalian tau korupsi yang kalian lakukan itu sangat merugikan orang banyak. Di pelosok sana masih banyak orang kelaparan bingung makan apa itu juga karena uang yang kalian korupsi. Saat kalian baca ini mungkin sekarang banyak orang yang sekarang lagi panas panasan disawah, dilautan  mencari ikan dan kalian sebagai orang yang memiliki kekusaan dipercayai oleh masyarakat seharusnya bekerja dengan baik, bukan malah korupsi, menghianati kepercayaan masyarakat. Breng.. ." Kataku

Saya sendiri berharap terdapat mekanisme tertentu dimana hanya orang baik saja yang dapat menjadi presiden, dpr, gubernur apa aja yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Memang politik adalah hak semua orang sehingga setiap orang dapat maju pencalonkan diri sebagai pemimpin daerah. Tapi menurut saya saya ada satu cara yaitu dengan membuka profil para calon sedetail detail nya, sampai ke akar, sampai lapisan kulit paling dalam, bagai mana cara nya saya juga tidak tau*hehe namun jika hal tersebut dapat dilakukan kita dapat memilik referensi lebih banyak untuk memilih pasangan calon bukan cuma visi dan misi saja, tapi kita tau dia ini punya prestasi atau gak, kehidupan dilingkungan rumahnya gimana*biasa nya orang lingkungan rumah lebih tau orang nya gimana, harta nya berapa*ada lhkpn bayar pajak nggak dan sebagainya. Dengan begitu kita bisa tau pasangan yang benar baik itu siapa.

Partai yang saat ini menjadi wadah bagi seseorang yang ingin menjadi pemimpin sudah banyak sekali melahirkan pemimpin daerah yang baik, yang bekerja untuk rakyat. Namun terkadang masih terdapatnya oknum yang tersangkut korupsi mengharuskan partai untuk lebih selektif lagi dalam mencalonkan pemimpin daerah. Kadang saya berharap ada partai yang memang begitu bersih, berisi kader kader terbaik , sehingga jika ingin memilih pemimpin kita bisa langsung memilih dengan hanya melihat si pasangan calon dari partai apa.

Kita sebagai rakyat tidak memiliki hak tertentu untuk menghukum pemimpin jika pemimpin yang kita pilih melenceng dari seharusnya, kita hanya bisa menonton dari televisi, karena yang bisa melakukan pemakzulan adalah dpr dprd. Sama hal nya dengan dpr, kita tidak dapat melakukan apapun juga hal tersebut pada dpr. Biasanya sih jika yang tersandung masalah dpr yang bergerak mkd atau partai (*setauku)

Kadang juga saya berpikir partai memiliki andil dalam memilih calon pemimpin, cara menghukum nya adalah dengan tidak lagi memilih calon dari partai tersebut. Karena partai lah yang mempunyai hak untuk bisa memiih calon terbaik yang dapat menjadi calon pemimpin. Tujuannya hukuman ini tidak lain adalah agar partai lebih bisa melakukan seleksi lebih ketat lagi kader nya.

Namun disisi lain, jika karena oknum tertentu bersalah, dan kita langsung men-generalkan bahwa semua anggota partai tersebut salah, kita salah juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun