Mohon tunggu...
Dua Cerpen
Dua Cerpen Mohon Tunggu... -

2cerpen merupakan komunitas yang mempunyai tujuan membangkitkan minat baca masyarakat. Kami menyediakan cerpen dan berita berkualitas yang bisa dinikmati siapapun yang terdiri dari cerita lucu, cerita rakyat, dongeng, sejarah dan bacaan lain yang terus diupdate.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Humor | Istri Tuli

8 November 2016   09:11 Diperbarui: 8 November 2016   15:17 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang pria yang cemas jika istrinya tidak bisa mendengar dengan baik lagi, berpikir jika istrinya membutuhkan alat bantu dengar.

Karena tidak yakin bagaimana untuk meyakinkan istrinya, ia menelpon dokter keluarga mereka, untuk mendiskusikan masalah tersebut.

Dokter itu lalu memberikan saran yang bisa dilakukan pria itu agar mengetahui lebih baik lagi tentang gangguan pendengaran istrinya.

“Ini apa yang kamu lakukan,” kata dokter, “berdiri sekitar 50 meter dari istri anda, dan coba berbicara dengan normal untuk mengetahui apa istri anda bisa mendengar. Jika istri anda tidak mendengar, coba mendekat ke 40 meter, 30 meter, dan seterusnya hingga anda mendengar respon dari istri.”

Malam itu ketika istrinya berada di dapur memasak makan malam dan pria itu berada di garasi. Pria itu berkata pada dirinya sendiri, “Aku kira berjarak 50 meter dari istriku, coba aku lihat apa yang terjadi,” lalu dengan suara yang normal ia bertanya, “Sayang, kita makan malam apa?”

Tidak ada respon. Maka, pria itu mendekat ke dapur, sekitar 40 meter dari istrinya dan bertanya, “Sayang, kita makan malam apa?”

Sekali lagi tidak ada respon.

Maka, ia berjalan ke pintu dapur, hingga berjarak hanya 10 meter. “Sayang, kita makan malam apa?”

Tidak ada respon.

Dia pun akhirnya berjalan hingga berada di belakang istrinya. “Sayang, kita makan malam apa?”

“John, untuk kelima kalinya…..AYAM!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun