Bahan baku pangan merupakan kebutuhan pokok yang penting bagi kehidupan manusia. Ternyata makanan berkontribusi terhadapkepentingan ini khususnya dalam aspek ekonomi, sosial dan politik. Namun Mengenai ekonomi di Indonesia, makanan sering berubah Penghargaan untuk menjadi salah satu kontributor rate tertinggi di Indonesia. Dengan Jumlah penduduknya cukup besar, demikian pula kebutuhan pangan.
       Inflasi adalah masalah utama yang harus dipecahkan dan masalah ekonomi yang paling ditakuti semua termasuk Indonesia. Secara historis, Indonesia telah mengalami inflasi mata uang yang sangat tinggi krisis mata uang yang sangat parah 1998. Kondisi lainnya adalah tingkat inflasi dan volatilitas Indonesia lebih tinggi daripada negara berkembang lainnya.
       Kota Manado berkontribusi Inflasi tertinggi di Indonesia bulan ini Desember 2021 dengan angka inflasi 2,65 tekanan atau indeks harga konsumen naik dari 107,54 di bulan November 2021 menjadi 108,56 pada Desember 2021. Makanan adalah salah satunya penyumbang inflasi terbesar di kota Manado masuk dalam bulan Indeks Sepuluh Saham Teratas periode 2020-2021 Harga per konsumsi di Kota Manado tahun 2020. Toko kelontong mahal Fluktuasi memisahkan jenis makanan nasi, daging Ayam, kedelai, bawang merah dan paprika merah Daging Sapi . hasil penelitian Rotulong H yang menunjukkan bahwa Inflasi Kota Mando 2004-2013 menunjukkan bahwa inflasi sayuran , inflasi kacang tanah, inflasi buah, inflasi rempah-rempah disana 86% kontribusi terhadap inflasiKota Manado.
       Sebelum pandemi Covid-19 yang kian merajalela Negara Indonesia beserta seluruh kota dan kabupatennya sepanjang tahun 2019 Secara umum, kota Manado adalah salah satu yang tinggal di sana Inflasi sebanyak lima kali dan deflasi sebesar tujuh kali. Inflasi tercatat pada bulan Januari, Mei-Juni dan Oktober-November. inflasi tertinggi tercatat pada Juni 2019 3,60 orang dan tertinggi di Indonesia November 2019 pukul 15.30. Inflasi yang relatif tinggi pada bulan Juni dan November karena pengaruh cuaca akibat musim dingin yang diperkirakan akan berdampak Produksi dan distribusi barang/jasa yang mendukung kenaikan harga bahan baku tertentu Makanan seperti tomat manis, lada, pisang, dan bawang merah.
       Efek lain juga dapat ditimbulkan Ada perubahan perilaku untuk produk tertentu yang pada akhirnya mempengaruhi permintaan untuk produk tersebut. Makanan memiliki dampak besar pada pergerakan Inflasi Kota Manado 2019 Tomat menjadi produk yang mengalami inflasi tertinggi pada 2019, disusul pisang dan cabai rawit.  Hal ini dibuktikan dari hasil analisis sehingga terjadi inflasi pangan berupa serealia, sayuran, dan rempah-rempah Dampak terhadap inflasi di Kota Manado sebenarnya adalah 5 orang. Memang faktor yang tidak dimasukkan dalam model, seperti minyak kelapa yang mengalami peningkatan, tidak diperhitungkan dalam model. Begitu juga dengan kenaikan tarif angkutan udara.
       Koefisien regresi inflasi tanaman menunjukkan nilai sebesar 5,226, yang berarti jika Inflasi sayuran akan meningkat 1% akan menjadi inflasi kota Manado Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan, meningkat sebesar 5,226%. skor penting dapatkan 0,223 > 0,05. menunjukkan bahwa variabel inflasi sayuran sehingga berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap inflasi di kota Manado Hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini karena inflasi sayuran cenderung berfluktuasi antara tahun 2020 dan 2021.
       Tahun 2020 hingga 2021, omset tidak akan berdampak signifikan terhadap inflasi di kota Manado, dimana pada kelompok sayuran, termasuk tomat, termasuk dalam kelompok volatile food. Pergerakan harga otomatis bisa tentu saja oleh faktor turis musiman dan menarik di hadapan para biarawati. Di Kota Manado, harga sayuran relatif tidak mempengaruhi inflasi di Kota Manado.
       Inflasi di Kota Manado pada sesaat Periode pandemi dari Desember 2020 hingga Desember 2021 disebabkan oleh inflasi makanan pedas tetapi tidak terpengaruh oleh inflasi sayuran, inflasi buah inflasi sereal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H