Mohon tunggu...
2A_17_Muhamad Baharudin
2A_17_Muhamad Baharudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa D4 teknologi pengolahan hasil ternak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Inflasi terhadap Perekonomian Indonesia dan Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi

5 Desember 2022   20:42 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:02 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGARUH INFLASI TERHADAP PEREKONOMIAN  (PDB) DI INDONESIA  BESERTA TEORI TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan atau produksi nasional dari tahun ke tahun di suatu negara. Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara, dapat diambil dari tingkat produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan negara. Belakangan ini banyak negara berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya dengan terus meningkatkan produksi melalui ketersediaan barang modal, teknologi dan sumber daya manusia. 

Dalam ilmu ekonomi makro, salah satu acuan yang digunakan dalam mempelajari/mengukur stabilitas perekonomian suatu negara adalah inflasi. Dari perspektif ekonomi, inflasi merupakan fenomena moneter di suatu negara dimana fluktuasi inflasi menyebabkan gejolak ekonomi. Mempertahankan stabilitas harga tetap menjadi tujuan utama kebijakan ekonomi makro di sebagian besar negara di dunia. Hal ini dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam menerapkan kebijakan moneter, stabilitas harga dinilai antara lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat daya beli mata uang.

Sederhananya, inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga satu atau dua produk saja tidak dapat disebut inflasi kecuali jika kenaikan tersebut menyebar (atau menyebabkan kenaikan harga) produk lain (Bank Indonesia). Inflasi telah banyak digambarkan sebagai situasi ekonomi di mana jumlah uang beredar tumbuh "lebih cepat" daripada produksi barang dan jasa dalam perekonomian yang sama.

Inflasi diukur sebagai persentase perubahan indeks harga. Telah dikemukakan bahwa indeks harga konsumen (CPI) mengukur harga sekeranjang representatif barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen rata-rata, dihitung berdasarkan survei harga konsumen reguler. Indikator yang sering mengukur inflasi adalah indeks harga konsumen (IHK).

Inflasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.Ada perbedaan pendapat tentang pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi, misalnya. Pada tahun 1958, Philips menemukan bahwa inflasi yang tinggi berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat pengangguran.

Pandangan ini juga didukung oleh perspektif struktural dan Keynesian yang mengatakan bahwa inflasi tidak berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi, sedangkan pandangan monetaris berpendapat bahwa inflasi berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini didukung oleh peristiwa tahun 1970-an ketika laju pertumbuhan di negara-negara dengan inflasi tinggi, terutama di Amerika Latin, mulai melambat, sehingga menimbulkan pandangan bahwa inflasi lebih berpengaruh negatif daripada positif terhadap pertumbuhan ekonomi.


Ada beberapa teori tentang pertumbuhan perekonomian yaitu:

1. Teori Pertumbuhan Klasik

teori klasik meletakkan dasar pertama untuk beberapa perkembangan teoretis selanjutnya. Model pertumbuhan klasik Adam Smith adalah Y = f(L, K, T). Dimana Y adalah output, L adalah tenaga kerja, K adalah modal, dan T adalah lahan.

Oleh karena itu output terkait dengan tenaga kerja, modal dan tanah. Akibatnya, pertumbuhan output didorong oleh pertumbuhan penduduk, investasi, pertumbuhan lahan, dan pertumbuhan produktivitas secara keseluruhan. Selain itu, ia melihat tabungan sebagai generator pertumbuhan investasi dan karenanya cepat atau lambat melihat distribusi pendapatan sebagai salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan suatu bangsa.

2. Teori Keynesian

Model Keynesian terdiri dari kurva permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS) yang secara akurat menggambarkan hubungan antara inflasi dan pertumbuhan. Banyak faktor yang mendorong inflasi dan tingkat output dalam jangka pendek. Ini termasuk perubahan pada:

Harapan; pekerjaan yang berlaku; harga faktor produksi dan/atau kebijakan perpajakan lainnya. Kurva AD dan AS jangka pendek menunjukkan hubungan positif antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Namun ternyata hal tersebut menunjukkan hubungan yang negatif dalam jangka panjang.

3. Moneterisme

Milton Friedman, yang menciptakan istilah monetarisme, menekankan beberapa ciri ekonomi jangka panjang yang penting, termasuk teori kuantitas uang dan netralitas uang. Singkatnya, monetarisme menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan uang mempengaruhi harga dalam jangka panjang dan tidak memiliki efek nyata pada pertumbuhan. Inflasi dipengaruhi ketika pertumbuhan uang beredar lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi.

4. Teori Neo-klasik

 Kenaikan inflasi atau ekspektasi inflasi mengurangi kekayaan masyarakat dan menyebabkan pengembalian riil atas uang individu turun. Untuk meningkatkan kekayaan yang mereka inginkan, orang menabung lebih banyak dengan beralih ke aset lain, menaikkan harga mereka dan dengan demikian menaikkan tingkat bunga riil. Penghematan yang besar berarti akumulasi modal yang lebih besar, dan karenanya pertumbuhan produksi yang lebih cepat.

5. Neo-Keynesian

New Keynesian awalnya lahir dari gagasan teori Keynesian. Salah satu perkembangan terpenting dalam Neo-Keynesianisme adalah konsep "potensi produktif", terkadang disebut sebagai pencapaian alami. Ini adalah tingkat output di mana perekonomian berada pada tingkat output yang optimal

.6. Teori pertumbuhan endogen

teori ini menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh faktor-faktor proses produksi; peningkatan skala ekonomi atau perubahan teknologi; sebagai lawan dari faktor eksternal (eksogen) seperti pertumbuhan populasi. Dalam teori pertumbuhan endogen, laju pertumbuhan bergantung pada satu variabel: pengembalian investasi. Variabel seperti inflasi menurunkan pengembalian, yang pada gilirannya mengurangi akumulasi modal dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Satu fitur menjelaskan perbedaan utama antara model pertumbuhan endogen dan ekonomi neoklasik. Dalam teori neoklasik, semakin banyak modal terakumulasi, pengembalian modal menurun.


kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka disimpulkan bahwa:

  • Inflasi berpengaruh negativ dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1983-2014.
  • Besarnya pengaruh yang diberikan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di lihat dari R square diketahui R2 =0,747588, artinya sebesar 74,7588% nilai pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh inflasi sedangkan sisanya sebesar 25,2412% dipengaruhi oleh faktor lain

Dari hasil diatas dapat disarankan/direkomendasikan:

  • Apabila pemerintah terus memperbarui dan mengevaluasi setiap kebijakan untuk menahan inflasi, baik kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal..
    • Pemerintah harus menjaga stabilitas harga setiap produk, terutama kebutuhan pokok, untuk menekan inflasi dan mengendalikan jumlah uang beredar di masyarakat.
    • Pemerintah menjalin kerjasama yang baik dengan pengusaha dan mendorong pengusaha untuk meningkatkan produksinya. Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh bertambahnya jumlah barang konsumsi yang tidak diimbangi dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu, pemerintah mengutamakan produksi atau mendukung (mensubsidi) sektor produksi BBM, produksi beras.
    • Pemerintah melakukan pengawasan harga sekaligus tetapkan harga yang maksimal.

Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa Inflasi adalah fenomena moneter di suatu negara dimana fluktuasi inflasi menyebabkan gejolak ekonomi. Mempertahankan stabilitas harga tetap menjadi tujuan utama kebijakan ekonomi makro di sebagian besar negara di dunia.  intinya inflasi itu ada yang positif dan ada yang negatif , tapi ingat kata orang bijak " ambilah suatu yang positif dan tinggalkang yang negatif " sekian dulu pembahasan dari inflasi  kali ini ya kalau ada salah kata maupun tutur kata dan gaya penulisan yang kurangtepat saya mohon maaaf yang sebesar besarnya. Sekian terimakasih see yu nexs time...

Sumber jurnal

PENGARUH INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA (Erika Feronika Br Simanungkalit)

 Simanungkalit / JOURNAL OF MANAGEMENT (SME's) Vol. 13, No.3, 2020, p327-340

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun