Semua kasus yang terjadi di sini selalu tak lepas dari aktor anonim yang dengan entengnya disebut OKNUM, entah darimana asalnya kata oknum ini, rasanya sangat populer di berbagai lini kekisruhan republik ini. Biasanya peran oknum ini tidak lepas dari perbuatan, tindakan, atau keputusannya ditolak atau tak mewakili kelompok atau kesatuan si tokoh oknum tersebut, karena dianggap tak menguntungkan. Kata OKNUM pun seolah-olah cara mudah cuci tangan dari masalah tanggung jawab dari sebuah tindakan yang keliru. Dan dunia politik begitu banyak menyimpan oknum yang suatu saat dimunculkan demi membersihkan sebuah citra. Prasangka umum yang berkembang dalam kasus-kasus KORUPSI selau ditangkis dengan kata oknum. Oknum akhirnya menjadi tokoh yang diterima sekaligus ditolak bila suatu kasus mencuat. Apa yang kau tahu tentang politik? Kesengsaraan? Kebahagiaan? Keindahan? Kemunafikan? Penuh intrik dan licik? Atau ada OKNUM? Apa yang kau harap dari politik? Damai sejahtera? Saling menghormati? Membela yang benar? Atau diperlukan OKNUM? Apa yang kau berikan untuk politik? Ayat-ayat suci? Undang-undang? Bantuan duit? Setumpuk KTP? Atau sejumlah OKNUM? Apa yang kau tahu tentang kasus Century? Maling teriak maling? Pembagian rejeki tidak merata? Menang mau, kalah ngamuk? Mengincar jabatan? Atau lagi mencari OKNUM? Apa yang kau tahu tentang Hambalang? Proyek pemerintah? Cara indah melawan hukum? Tunggang langgang lintang pukang saling tendang? Atau belum ketemu OKNUM-nya? Apa yang kau tahu tentang Lumpur Lapindo? Bencana alam? Keteledoran manusia? Kesengsaraan rakyat kecil? Kongkalikong pemerintah dan parpol? Atau belum ada yang bersedia jadi OKNUM?
Setiap rezim selalu menyimpan kasus Yang tak tuntas sampai sang rezim pensiun Wakil rakyat pun tak bisa menuntaskan masalah Hanya ngomong seolah-olah tak pernah bersalah Kepada siapa rakyat berharap? Menunggu OKNUM? Indonesiaku semakin berlumut Dibutuhkan ikan sapu-sapu Yang diam menghitam dan membiarkan ikan-ikan lain berenang Dalam kebersihan akuariumnya ia tetap diam di sudut senyap Lalu, adakah tokoh yang mau jadi ikan sapu-sapu? Atau menunggu datangnya OKNUM yang bersedia jadi tokohnya? Agar Menyapu kekusutan kasus Century Menyapu hulu balang kasus Hambalang Menyapu nestapa bencana Lumpur Lapindo Menyapu para pejabat penipu Menyapu politikus busuk Menyapu rakyat bodoh Menyapu apa saja yang mengotori bumiku Atau cukup menyapu sang OKNUM? Dimana kamu berada pahlawan Sapu-sapu? Sudah siapkah kamu menjadi OKNUM PAHLAWAN? 1.10.12
Illustrasi : KoranFacebook.com, tribunnews.com, PHIfacebook.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H