Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Kompasiana Pantun Seketika

27 Agustus 2010   10:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:40 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini pantun pantun SEKARANG Ini pantun sengaja DIKARANG Dari orang yang suka BEGADANG Untuk orang yang mau DATANG Minum kopi dicampur GARAM Orang miskin dianggap SERAM Kita mengaku keturunan ADAM Keturunan ke berapa? Jawabnya hanya DIAM Susahnya mencari SEKOLAH Padahal sudah berdoa setiap HARI Kita sering BERBANTAH-BANTAH Tapi lupa berbenah DIRI Main cinta jangan SEMBARANGAN Nanti di intip anak JALANAN Merasa pintar mengutip Firman TUHAN Seolah-olah benar semua yang DIKATAKAN Menawar harga di pasar BESAR Tidak di kasih berkata KASAR Menafsir ayat suci untuk PAMER Nanti pasti ada yang MENJEWER Pacarku manis bibirnya DOWER Padahal sudah sering KUPLESTER Kompasianers belum pada KELENGER Memposting blog demi blog  sampai TELER Main silat seribu JURUS Lalu makan dengan RAKUS Mengaku puasa itu harus hidup KUDUS Tetapi hati tak pernah TULUS Jatuh cinta sakitnya DI DADA Sudah cinta jangan DISIA-SIA Jadi Malaikat atau MANUSIA Yang penting bisa masuk SORGA Main musik sambil MENARI Sampai lupa pakai CELANA Lebaran sebentar LAGI Saling memaafkan itu tidak SIA-SIA Kolak Pisang pakai SANTAN Jangan lupa makan BARENGAN Masih banyak rakyat KELAPARAN Di negri yang subur penuh HARAPAN Jalan-jalan lewat PINGGIRAN Jangan lupa bergandengan TANGAN Indonesia merayakan AGUSTUSAN Sampai lupa pembangunan berjalan LAMBAN Makan nasi jangan TERTINGGAL Masih banyak yang KEKURANGAN Kita sudah diberi AKAL Tapi Tuhan tidak sebatas PIKIRAN! Hidup jangan mudah KEDER Ada yang lebih ada yang TERCECER Cobalah BENER di tempat yang PENER Agar kamu menjadi PINTER Jadi pinter jangan keblinger selalu INGAT Karena Setan setia DI TEMPAT Memangsa kita setiap SAAT Agar kita mengikuti SESAT 5709-2710 Illustrasi Jap Gwan Siu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun