Aku tidak tahu kenapa ibu memberiku nama seperti itu? Bukankan masih banyak kosa nama dalam bahasa Indonesia yang lebih baik dari itu, tapi kenapa akhirnya pilihan nama jatuh pada kata Vagina? Ketika beranjak dewasa kekuatiran akan namaku itu semakin membayangiku dan ibu tak mau tahu akan usulku untuk mengganti nama lain yang lebih baik dari nama itu, padahal aku anak satu-satunya, ayah sudah meninggal ketika usiaku masih balita. Aku kuatir dan malu kalau mereka mendengar namaku dan menganggapku sebagai PELACUR eh sekarang namanya sudah berganti dengan WANITA TUNA SUSILA aih aku lupa lagi, sekarang sudah diperhalus dengan PSK alias Pekerja Seks Komersial, apakah namaku perlu diganti dengan yang lebih sopan ya? Apakah nama yang SANTUN mencerminkan perilaku yang santun juga? Apakah sopan santun itu bisa jadi sumber kebohongan pula? Lihatlah para PEJABAT atau POLITIKUS NEGERI ini, kalau di televisi, perilakunya yang buruk selalu ditutupi dengan berperilaku sopan, sepertinya mereka memang TERPAKSA berpura-pura santun untuk menutupi keburukannya demi konsumsi publik. Aku berusaha memahami maksud ibu memberi nama seperti itu, apakah ibu ingin blak-blakan, lugas, jujur, sederhana, ceplas-ceplos polos dan apa adanya walau dianggap kurang memiliki sopan santun dengan memberiku nama VAGINA? "Nak, ingatlah akan satu hal, manusia lahir dan dilahirkan dari lubang Vagina, ibu hanya menginginkan kamu selalu mengingat itu. Vagina bukan kata jorok, namamu Vagina itu lebih baik daripada kuberi nama yang bagus namun berperilaku buruk. Lihatlah nama-nama para pemimpin kita, namanya menarik, gelarnya lebih panjang dari namanya, namun sering berperilaku BOHONG. Membohongi masyarakat, dari mulai Pejabat Eksekutif, pejabat Legislatif, Jaksa, Hakim, Pengacara, Polisi, Pembayar Pajak, Politikus, Guru, Dokter, Birokrat dan profesi penting di negeri ini sepertinya suka BERBOHONG. Bagaimana akhirnya nanti kalau negeri ini banyak pembohongnya? Sungguh memalukan kalau Indonesia disebut negeri kaum pembohong, bukan?" "Lebih baik namamu pakai Vagina, biar vulgar dan dianggap tidak sopan, tapi janganlah berperilaku tidak sopan nak. Ingatlah manusia lahir dari tempat yang harus dijaga kesopanannya. Manusia keluar dari tempat yang paling rahasia namun berguna bagi kehidupan ini," Akhirnya penjelasan ibu membuatku semakin percaya diri, dan walau banyak orang tersenyum ketika membaca namaku yang tertulis di dadaku, aku tidak perduli. Sekarang aku sudah bekerja dengan seragam yang membuat ibu memandangku bahagia. Namaku tetap Vagina, apa itu vulgar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H