Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mbah Samidi Mati Makan Nasi Basi

26 Desember 2013   17:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:28 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sumber gambar : id-id.facebook.com Namanya mbah Samidi Tukang becak di Kota Lama Semarang Hawa dingin di senin pagi Dia mati sehabis makan nasi Yang baru saja ia beli Sebab nasinya sudah basi Dan tak layak di konsumsi Begitulah nasib rakyat kecil Ketika becaknya sepi Untuk beli sebungkus nasi saja Tak mampu ia cukupi Mbah Samidi tak ingin mencuri Mbah Samidi tak ingin menjual becaknya Mbah Samidi memilih makan nasi sedapatnya Dan di bawah spanduk Seorang Caleg Yang berjanji membela rakyat kecil Mbah Samidi mati sambil memegang becaknya Di mana para wakil rakyat itu? Apa mereka tidak mengerti nasib rakyatnya? Untuk makan sehari saja tidak terbeli Berapa juta rakyat yang seperti mbah Samidi? Inalilahi wainnailaihirojiun.......23 Desember 2013 Mbah Samidi pergi........... 26.12.13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun