Ketika Mbah Surip mengeluarkan album TAK GENDONG, masyarakat pecinta musik seperti tak menghiraukannya, hingga album tersebut terkubur dan tenggelam di antara ratusan album penyanyi muda lainnya. Penampilan mbah Surip yang nyentrik abis itu tak membuat orang terharu untuk mendengarkan lagu-lagunya, apalagi membelinya. TIGA TAHUN kemudian, saat mbah Surip sering tampil di media elektronik, mendadak sontak album TAK GENDONG menggelegar di jagat hiburan tanah air. Lagu dengan lirik sederhana itu jadi pembicaraan banyak orang dan menduduki tangga lagu pop di banyak radio serta urutan pertama sebagai RBT paling laris, sekaligus nama Mbah Surip meroket sebagai selebritis yang banyak dicari waktu itu. Akhir-akhir ini ada lagi lagu yang mendadak bikin heboh jagat maya saat dua wanita centil yakni JOJO dan SHINTA bernyanyi secara LYPSYNK lagu KEONG RACUN. Liriknya yang sederhana itu ternyata hasil rakitan SUBUR TAHRONI, seorang seniman dari Bandung yang menempati rumah sempit di tengah rumah-rumah sederhana khas kampung yang penuh sesak itu. Tulisan ini tidak menyoroti dua cewe Jojo dan Shinta beserta lika likunya saat menyanyikan lagu itu,maklum sudah banyak yang menuliskannya, tetapi mencoba menafsirkan makna lirik dari lagu Keong Racun tersebut. Liriknya yang terkesan GENIT dan NAKAL itu apakah mencerminkan karakter perempuan penghuni kawasan padat dan banyak orang susah di sekitar pengarangnya? Lagu Keong Racun yang ditulis sekitar tahun 2008 konon diilhami oleh seorang tetangganya yang play boy alias suka gonta-ganti cewek. Mari kita simak syairnya secara lengkap di bawah ini: Dasar kau keong racun Baru kenal eh ngajak tidur Ngomong nggak sopan santun Kau anggap aku ayam kampung Kau rayu diriku Kau goda diriku Kau colek diriku Eh, ku takut sekali Tanpa basa basi kau ngajak happy happy Eh, kau tak tahu malu Tanpa basa basi kau ngajak happy happy Pada bait pertama ini mengisahkan "UMPATAN" seorang perempuan kepada sosok lelaki dengan kalimat DASAR KAU KEONG RACUN. Apakah perempuan yang digoda itu adalah perempuan berpenampilan MENGGODA? Sehingga ada seorang lelaki dengan beraninya ngomong tidak sopan bahkan berani merayu hingga mencoleknya. Apalagi baru kenal kok sudah berani ngajak tidur? Kalau perempuan itu tidak bertipe GANJEN, CENTIL, mungkin juga cara berpakaiannya yang "mengundang", tidak mungkin seorang lelaki berani sembarangan main rayu, main colek, atau ngajak tidur saat baru kenal itu. Asumsi saya, perempuan itu memang perempuan yang bisa "dibawa" kemana saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H