Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalau SBY Gatal Melahirkan Puisi Garuk-Garuk

26 Februari 2011   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:14 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://4.bp.blogspot.com/_SAZPwEzVXt8/TPZWmpSehlI/AAAAAAAAAas/3Cdy8oX8OO4/s1600/gatal.jpg

Penyebab Gatal bisa bermacam-macam. Bisa disebabkan oleh suatu penyakit kulit maupun penyakit sistemik, dan bisa juga disebabkan oleh beberapa hal seperti karena gigitan serangga, kaligata, dermatitik atopik,dermatitis kontak, dermatitis alergika dan infestasi parasit seperti skabies dan pedikulosis. Bila gatal datangsecara otomatis membuat tangan melakukan penggarukan.Kegiatan penggarukan yang dilakukan secara terus menerus bisa menyebabkan kemerahan dan goresan dalam pada kulit. Jangan anda kira jika anda menggaruk kulit yang gatal, maka rasa gatal tersebut akan hilang. Penggarukan secara terus menerus pada kulit bisa mengiritasi kulit yang selanjutnya akan menyebabkan bertambahnya rasa gatal dan bahkan jangka panjang bisa menyebabkan terjadinya jarungan parut dan penebalan pada kulit sehingga terkadang membentuk bentol-bentol yang berisi pada kulit yang gatal tersebut. Demikian sumber dari INFORMASI OBAT.COM. Karena saya bukan ahlinya dalam hal ini, saya hanya menuliskan sebuah puisi yang terinpirasi dari foto Bapak Presiden kita yang populer disapa SBY, seperti foto dalam gambar di atas itu. Puisi Gatal Garuk-Garuk Gatal Tak pernah kutanam gatal Tapi ia datang di setiap hidupku Kuingin belajar pada gatal Yang tak kenal malu Menjalari kulit tubuhku Orang-orang merasakan gatal Dan meronta garuk-garuk tanpa sengaja Berulangkali merasakan nikmat Pedih kemudian mengaduh Demi gatal kugaruk gatalku Sepasang mata memandangku Kala gatal datang padaku Melihatmu aku tak berdaya Luka terasa tak tertahankan Garuk-garukkan jemari Mencari kenikmatan Kulepas risauku Kutahan gatalku Tak berdaya aku Mustikah aku belajar Menahan sabar ketika gatal menyerang? Sering aku kehilangan alamat Saat gatal mengucapkan selamat Pada hari yang tak pernah berkhianat Walau musim berbalut cokelat Kita hanya bisa memperhatikan Ketika orang menggarukkan jemarinya Saat gatal datang bertandang Di tempat yang mudah dipandang O gatal Jangan berpikir dangkal Garuk dan gatal Bagai gula dan manisnya Seperti cinta yang tak tertahankan. 26.2.11 Illustrasi : Suara Rakyat, wanitagatal-gatal.blogspot.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun