Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Marah, Abraham Samad dan Badrudin Haiti Akan Dipulangkan

26 Januari 2015   00:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang sering salah menilai akan sikap TEGAS seorang pemimpin itu, tegas bukan berarti dengan suara keras dan marah-marah, tegas tidak harus main hantam sembarangan, tegas tidak harus main pecat seenaknya, tegas seorang presiden itu tetap patuh pada aturan undang-undang. Dalam kasus jilid 2 KPK-Polri Jokowi dinilai sebagian pengamat tidak bertindak tegas, namun mereka tidak memberikan solusi ketegasan dalam kasus itu, selain hanya menyalahkan presiden yang berpidato singkat di depan publik. Tegas namun tidak membuat resah, begitulah karakter presiden Jokowi dalam mengatasi berbagai kasus besar itu. Sebagai Kepala Negara, selain punya kewenangan, Jokowi juga punya tanggung jawab terhadap keselamatan negara dan bangsa ini, maka keputusannya harus SEJUK dan tidak mendiskriditkan salah satu yang tengah berkonflik. Selesaikan semua GESEKAN itu sesuai hukum yang berlaku. Singkat namun tegas dan bertindak arif di depan publik begitulah sebaiknya seorang presiden, masak orang dewasa dikatakan demikian masih BLOON? Mereka harus bisa menghargai semua institusi penegak hukum dengan kewenangan masing-masing, sebab penegakan hukum harus dengan alasan dan pertimbangan hukum, tidak ada kepentingan non hukum dan presiden melarang dengan keras perbuatan abuse of power. Bagaimana kalau kasus perseteruan KPK-Polri yang gamblang dilihat rakyat sebagai konflik "balas dendam" itu tidak segera selesai? Tentu ini akan menghambat pemerintah dalam menjalankan program mewujudkan penegakan hukum dan anti korupsi, sebab dua institusi itu ujung tombak yang mestinya bekerjasama bukannya saling perang mencari benarnya sendiri. Jokowi pun bisa marah di balik sikap sabarnya itu, ketua KPK Abraham Samad dan Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dipanggil ke Istana Negara dan diingatkan bahwa sama-sama institusi negara, KPK maju, Polri juga. Itu keberhasilan bersama. Karena penyidiknya juga penyidik polri. Polri maju juga harus menjadi keberhasilan KPK, jadi apa untungnya mereka berseteru? Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Ketua KPK Abraham Samad dan Wakapolri sekaligus Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti di Istana Bogor. Lain dengan apa yang dia sampaikan di publik, Jokowi ternyata marah besar melihat pertarungan dua institusi itu. Dia menyemprot Samad dan Badrodin agar tak berlaku paling benar. "KPK jangan merasa seperti Manusia setengah dewa yang tidak bisa disentuh dan tidak mau tunduk kepada perintah Kepala Negara! Bila itu menyangkut Kepentingan Bangsa, Negara dan Rakyat, maka tidak boleh ada rahasia yang disembunyikan terhadap Kepala Negara. Dan Polri tak bisa berlaku arogan!" Demikianlah cerita salah satu sumber yang saat itu ikut di dalam. Bila dalam waktu cepat Abraham Samad tidak cepat bekerja menuntaskan semua kasus yang sudah dibuka, akan dipulangkan ke tanah leluhurnya ABRAHAM di ISRAEL sono, sebab bapa kaum beriman Abraham memang aslinya berasal dari sono. Sementara Badrodin Haiti pun akan dipulangkan secepatnya bila tidak mampu menertibkan semua komponen kepolisian, dipulangkan kemana? Kemana lagi kalau tidak ke HAITI di Benua Amerika sana. Siapa tahu kedua tokoh penting itu ANTEK ASING yang disusupkan di pemerintahan Jokowi-JK seperti yang sering dituduhkan para HATERS Jokowi selama ini? Sebab nama mereka diindikasikan berbau asing! Semoga Jokowi tidak mudah marah dan perlu banyak humor agar tetap segar dalam menata negara yang tengah mengalami darurat sistem dan darurat mental ini. Salam NKRI Raya! Sumber gambar : 1. FB Jokowitime 2. www.merdeka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun