Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi Ditantang Sumpah Pocong Oleh Pengacara Pocong

10 Agustus 2013   18:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:27 8915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kembali Jokowi menghadapi godaan dalam kepemimpinannya di DKI Jakarta ini, dan memang begitulah risikonya menjadi pejabat yang JUJUR dan BERANI menghadapi tradisi "korupsi" di lingkungan pemerintahan itu. Jokowi Ahok akan selalu menuai kritikan dan tantangan yang datang silih berganti dari para "tokoh" maupun orang yang tidak puas dengan gaya kepemimpinannya yang TEGAS dalam mentertibkan Jakarta. Kali ini (hari ini 10/8/13) seorang pengacara muda berbakat playboy MENANTANG Jokowi untuk SUMPAH POCONG karena pengakuan Jokowi yang tidak mengambil gajinya sebagai seorang pejabat. Di mata pengacara itu tidak mengambil gaji barangkali dianggap DOSA atau BERBOHONG, makanya berani menantang untuk sumpah pocong sebagai trade marknya dari dulu. Beginilah kicauan Farhat Abbas melalui akun twitternya, @farhatabbaslaw, ia mengungkapkannya, "Apa motivasi jokowi gak mau menerima gajinya? Makan darimana? Gak logis, sekedar pencitraan, berani sumpah pocong gak KKN gak?" "Saya gak ngerti alasan jokowi gak menerima gaji? Apakah semua pns hrs meniru jokowi untuk gak menerima gaji? Krn itu dianggap baik & sensasi. Pemimpin yg gak terima gaji itu gak logis, terkesan kemasan biar rakyat tertarik, kecuali berani sumpah pocong itu baru menarik bagi rakyat!"

Soal Jokowi tidak mengambil gajinya sudah terbukti, silahkan tanya aja Mbah Gugle, jawabannya sudah GAMBLANG dan TERANG BENDERANG kenapa hal begini saja mesti diajari? Dimana salahnya seorang pemimpin yang tidak mengambil gajinya? Apakah orang yang menjadi pemimpin itu tidak diteliti latar belakangnya? Sebenarnya sesuatu yang aneh ada pada diri Farhat Abbas yang mengaku sebagai pengacara ini, rupanya dia lebih mengandalkan Si Pocong daripada pasal-pasal hukum yang ada di KUHP, atau kalau dia orang yang beragama, tidak percaya dengan Kitab Sucinya melainkan lebih mempercayai Si Pocong. Mungkinkah si Farhat Abbas ini penggemar Si Pocong? Semua orang pasti sudah tahu rekam jejak si Farhat Abbas yang pernah memberikan mobil si dukun beristri banyak Eyang Subur (mungkin si Farhat ini salah satu pasiennya?), suka mencari SENSASI dengan mengajak SUMPAH POCONG kepada TOKOH yang dicurigainya. Sudah saatnya PARA POCONG menuntut balik Farhat Abbas ini, karena apa? Dari dulu mengaku pengacara tapi kok selalu mengajak Si Pocong untuk bersumpah. Farhat, kenapa tidak kau biarkan Si Pocong hidup tenang di dalam kuburnya, sebab beliau sudah tidak ada urusan lagi dengan duniamu? Farhat, apa kamu memang lagi NYIDAM pengen DIPOCONG? Kalau memang demikian, tunggu saja saatnya Anda akan di sumpah pocong di alam kubur, sebab pocong selalu kau libatkan dalam profesimu, suatu saat akan MENAGIH ulahmu yang memaksa Si Pocong untuk mendukung tugasmu yang tendensius itu. Inilah sesungguhnya si Farhat Abbas yang merasa berbahagia itu. - Farhat mengawali hari dengan Twitteran. - Farhat menjalani hari dengan penuh KECURIGAAN. - Farhat mengakhiri harinya dengan SUMPAH POCONG! Sebab KUHP singkatannya KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM POCONG!!! Ha ha ha ha ha ha ha.....Parhat, Parhat, kamu memang layak jadi CAPRES POCONG dah!

(Sekian)

Illustrasi : 1. m.kaskus.co.id2. menjerat.blogspot.com . 3. https://www.facebook.com/korankita/photos_stream

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun