Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Islam maupun Kristen sama saja dalam Menolak Perbedaan

21 Februari 2011   23:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.saynotocrack.com/wp-content/uploads/2007/11/half-beard.gif

Atas nama agama kok selalu ada pergolakan. Agama bukan lagi sebagai alat pemersatu perdamaian, namun malah bisa jadi pemecah belah persatuan dan kesatuan umat. Apapun agamanya selalu menyimpan sejarah berdarah, semua dengan dalih demi Allah, bah! Islam menolak Ahmadiyah hingga mengucurkan darah, nyawa melayang, harta benda hangus sia-sia. Kristen MENOLAK Saksi Yehova demi kebenaran Alkitab dan mereka pun mengejarnya demi stabilitas umat. Fanatisme berlebihan dengan sandaran teori tanpa berpijak pada kenyataan, namun dianut dengan mendalam dan susah diubah. Dengan pandangan yang sempit demi fanatisme, menolak ADU ARGUMEN, lalu umat dibiarkan menjadi hakim yang liar. Ahmadiyah membuat umat Islam KEBAKARAN JENGGOT. Saksi Yehovah membuat umat Kristen KEBAKARAN JANGGUT walau tak berjenggot. Tidak ada tempat untuk BERSAHABAT walau TIDAK SEPAKAT. Fanatik buta tidak membuat bijaksana dan bahagia, namun mereka merasakan kebahagiaan bila bisa melaksanakan tindakan fanatik buta demi PEMBENARAN subyektif. Sama-sama buta dan membutakan. Sama seperti obat bila berlebihan bisa menjadi racun, namun racun lebih berbahaya daripada obat. Fanatik berlebihan adalah racun yang tertanam dalam agama. sebab kalau menganggap agama itu candu, siapa yang tidak ketagihan candu bila sudah mencoba dan merasa benar? Percaya saja! Itulah doktrin agama. Mengikuti agama adalah mengikuti kebenaran sejati dan mutlak, tidak ada celah kesalahan dalam agama mana saja. AGAMAKU YANG PALING BENAR begitulah teriakan mereka, kalau tidak mengikuti ya PERGI SANA atau lebih sadis lagi BUNUH SAJA! Kebenaran tidak sendirian Sendirian adalah kesepian Agama bukan ketidakpastian Siapa yang merasa sendirian bersama Tuhan? Umat Islam sering KEBAKARAN JENGGOT. Umat Kristen sering KEBAKARAN JANGGUT. Yang satu BERJUBAH dan BERJENGGOT. Yang satu BERJANGGUT TAK BERJUBAH. Mestinya JENGGOT dan JANGGUT bersatu. Bukan saling JAMBAK-JAMBAKAN JENGGOT JANGGUT. Sebab, bagaimana mungkin Allah yang penuh kasih itu mengadu orang yang BERJANGGUT dengan orang yang BERJENGGOT?

Illustrasi : saynotocrack.com,  freakingnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun