Definisi melucu itu tidak selalu kalau ada yang susah terus ditertawakan. Ada humor dengan gaya slapstick, tapi ada juga tragicomedy (irony), ada conundrum, ada blunder, ada switching, ada satir, ada repartee, ada wisecracks. Itulah beberapa tipe-tipe komedi. Sebagai salah satu contoh humor yang membalikkan logika namun orang sering tidak bisa menangkapnya dengan baik, seperti tulisan di bawah ini. Seorang Ibu : "Lapor pak, anak saya baru saja diperkosa orang." Polisi : "Halah, diperkosa orang saja lapor, itu mah sudah biasa, kalau diperkosa KUDA baru deh lapor saya!" Secara logika tugas seorang polisi menerima dan mencatat serta menindaklanjuti laporan dari masyarakat, bukan menolaknya dengan alasan apapun. Tapi jurus humor bisa menjungkirbalikkan logika kepatutan menjadi komedi yang lucu seperti contoh humor di atas. Bagi yang sense of humornya rendah atau pas-pasan terkadang tidak bisa menangkap kelucuan di balik percakapan itu, apalagi bila nama-nama tersebut di ganti dan disesuaikan untuk lebih mengakrabkan dengan keadaan dimana humor itu akan ditempatkan. Bahkan ketika Tuhan maupun Yesus Kristus, Nabi Muhammad atau pendeta/romo dan segala macam jabatan tinggi lainnya dijadikan objek humor, tak sedikit yang memprotesnya, bahwa Tuhan atau Yesus Kristus atau Nabi Muahmmad tidak layak dihumorkan, karena Beliau adalah junjungan manusia yang harus kita hormati setinggi mungkin. Memang ada penilaian-penilaian terhadap kadar suatu humor, ada yang menganggap humor tersebut sebagai kelucuan tingkat rendah, tingkat tinggi dan lain sebagainya. humor tidak selamanya harus membuat pembaca ngakak, tapi membuat meringis cengengesan juga bisa seperti humor bergaya satire misalnya jangankan tertawa, bisa saja cuma meringis sinis karena tersinggung. Dan tidak semua penulis "serius" tidak bisa menulis dengan genre humor, bahkan saya pernah membaca seorang penulis menulis humor satire dengan judul "Yesus Itu Keset Kakiku", dia bukan penulis humor, melainkan seorang psikolog, namun mampu menyuguhkan humor satire yang menarik. Sementara ada orang Kristen yang menanggapinya dengan menuduh bahwa sang penulis mempunyai "kepahitan masa lalu", sang penulis pun menjawabnya dengan paparan yang baik, saya melihat humor itu tidak dari judulnya saja namun rangkaian penjelasannya juga perlu kita cermati. Ketika anda membaca Alkitab dengan teliti, anda akan menemukan betapa Tuhan itu suka bercanda . Bagaimana dengan Kitab Suci lainnya, tentu mereka yang sudah membacanya dengan hati-hati dan teliti akan bisa menjawabnya, dengan catatan kalau dia punya sense of humor! KOPAS Juara Tinju Tanpa Malu dalam Episode 7 : Gara-Gara Pacar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI