SEBUAH negara memerlukan pahlawan yang mampu memberi semangat untuk berkarya membangun bangsa. Dulu ada pahlawan di negri ini tatkala memperjuangkan kemerdekaan dalam mengusir penjajah. Penjajah yang ingin mengangkat kekayaan bangsa ini untuk dibawa ke negerinya. Kekayaan negri ini dikuras dengan keras tanpa memperdulikan penduduk asli yang menderita, miskin dan mati tanpa jati diri. Ketika penjajah berhasil diusir keluar dari negri ini dengan sederet nama pahlawan yang tercatat dalam buku sejarah sebagai bukti bakti kepada negri ini, lantas apakah masih ada pahlawan yang diperlukan dalam era kemerdekaan ini? Rakyat tentu masih memerlukan pahlawan, bukan sosok pahlawan yang menyandang senjata lengkap dan gagah perkasa layaknya tokoh hero yang mampu menghabisi musuhnya dengan sekali gebrak, melainkan sosok pahlawan yang mampu membela mereka dari hidup yang terlunta-lunta di negri sendiri. Masih banyak rakyat yang walau bebas hidup di negara ini, namun sering dipotong oleh kemiskinan, oleh kurangnya pendidikan, oleh diskriminasi, oleh orang-orang yang kurang peka. Banyak anak cucu pahlawan bangsa ini tidak meniru semangat orangtuanya yang gigih mengusir penjajah demi kemerdekaan untuk mengelola negara sendiri, tetapi justru meminta tanda jasa kepada negara akan kepahlawanan orangtuanya. Kekayaan, kedudukan menjadi tujuannya demi ambisi tanpa perduli lagi cita-cita besar para pahlawan dulu, yakni menciptakan negri adil makmur untuk semua warganya. Ketika mempunyai kedudukan tinggi, gambar para pahlawan hanya sebagai penghias dinding atau bahkan disimpan di gudang, agar bisa punya nyali untuk bekoar. Mereka yang kaya berhak mencibir yang miskin, kelebihan hartanya dipakai sebagai senjata penghinaan. Kekuasaannya bersandiwara sebagai pengayom masyarakat, pengarah, pemandu, penuntun dan predikat senada yang bersifat membantu dan melindungi namun juga bisa melakukan ancaman bila masyarakat itu tidak menuruti kehendaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H