Ada ungkapan HOMO HOMINI LUPUS, manusia adalah bagaikan serigala, kira-kira begitulah maknanya. Artinya, pada hakekatnya manusia itu kejam, serakah, buas. Ada juga yang mengatakan bahwa manusia itu binatang yang berpikir. Ketika sebagian besar manusia suka makan daging, binatang buas pun suka makan daging. Apakah ini tidak sebangun dan sama dengan binatang? Manusia bisa tertawa terbahak-bahak ketika melihat orang lain mengalami kecelakaan, coba saja bila pas di jalan tiba-tiba anda melihat ada orang terpeleset kulit pisang, spontan pasti akan tertawa. Ada juga orang yang rela mengeluarkan duit puluhan juta rupiah untuk menyaksikan sebuah PERTANDINGAN TINJU. Ketika menonton semua pasti akan senang, berteriak, bertepuk, bersorak menyemangati jagoannya. Makin seru yang bertinju, penonton semakin puas. Apalagi kalau ada yang mengeluarkan darah bahkan sampai KO, wah puasnya bukan main. Lihat juga di panggung-panggung lawak, penonton akan terbahak ketika seorang pelawak memukul kepala teman bermainnya berkali-kali, ini juga bisa mengundang tawa. Di satu pihak dipukul di pihak lain tertawa ngakak. Jadi kesimpulan sementara, kadang-kadang manusia melampiaskan rasa puasnya dengan CARA KEJAM. Rasa kejam ini bukankah sering dikatakan sama dengan rasa kebinatangan? Jadi, untuk menciptakan HUMOR itu mudah juga tanpa perlu konsep berpikir yang keras, dari tindakan "kejam" kita bisa juga menciptakan humor. Apa anda ingin mencobanya? KOPAS Juara Tinju Tanpa Malu dalam Episode 5 :MELAWAN PETINJU CEBOL Pertandingan KOPAS sebelumnya ada di sini : 1. Manfaat Ketiak Super Kecut 2. Untuk Menang Apakah Masih Diperlukan Tangan Besi? 3. Bila Emosi Tak Terkontrol Gigitlah Kuping 4. Karena Iseng Menggoda Wanita 5. Melawan Petinju Cebol.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI